Flashback on
Pagi itu, Rio bersiap hendak ke kantor, dengan mengantar sang istri terlebih dahulu, ke rumah sakit, setelah menurunkan Seo.
"Kita ke rumah Rose hyung" interuksi Rio pada Minho, pria yang lebih dewasa itu melirik sang bos dari soion tengah, lalu melajukan mobilnya menuju ke rumah Rose.
Mereka pun tiba, saat Rio hendak membuka pintu mobil, Minho langsung mengunci nya, dari central lock, Rio pun bingung.
"Hyung?" Ucap nya memberi kode agar Minho membuka kunci nya.
"Mianhae Rio-yaa" jawab Minho tak berani menoleh pada Rio.
"Ada apa hyung?" Rio mulai curiga, Minho melirik jam tangan nya.
"Rose sudah berangkat ke Australia bersama Jisoo, dua jam yang lalu"
Duar
Rio terkejut bukan main dengan ucapan Minho, yang sudah tahu rencana ini, semenjak di rumah sakit.
"Berhenti bercanda hyung, ini tidak lucu" kesal Rio, yang kembali berusaha membuka pintu mobil nya, tapi gagal, Minho lalu menunjukan foto Jisoo dan Rose ketika di bandara tadi.
Rio membeku tak percaya menatap foto keduanya yang terlihat sedang berbincang ringan.
"Mereka akan melangsungkan pernikahan disana" lanjut Minho yang membuat jantung Rio seperti di remas.
"Biarkan mereka bahagia dengan pilihan nya boy, karena kamu pun juga sudah menetapkan pilihan mu dengan Seo" nasehat Minho.
"Shit" umpat Rio sambil memukuli kursi penumpang depan, tanpa di komando, Minho segera melajukan mobil nya meninggalkan rumah Rose.
Ditengah jalan, Rio meminta Minho untuk menghentikan mobil nya.
"Pergilah, aku butuh waktu untuk sendiri hyung" ujar nya sebelum keluar, Minho tak melarang, Rio pun berjalan sendirian menyusuri jalanan pusat kota kota Seoul.
Flashback off
Dan disinilah dia sekarang, disebuah club, memesan ruang vip di lantai atas, lengkap dengan minuman beralkohol memenuhi meja, Rio berdiri di depan jendela, menatap kosong kesibukan dibawah sana, sambil memegang gelas berisi minuman, pikiran nya terbang ke gadis yang sedang dalam perjalanan ke Australia.
Rio pov
Rose, satu nama yang membuatku marah dan kesal saat ini, gadis itu sudah seperti istriku sendiri, meski kami tak memiliki status lebih, hanya sahabat, karena bagi ku dia sudah seperti dongsaengku sendiri, oppa macam apa aku ini yang merusak adik nya sendiri, tapi kami melakukan nya secara sadar, dan karena penasaran awal nya, kini gadis itu tiba-tiba pergi meninggalkan ku begitu saja tanpa berkata apa-apa, hanya, semalam tingkahnya memang aneh, dia berkali-kali mengucap rindu, itu bukan hal biasa yang ia lakukan, mengajak bercinta sampai berjam-jam, Rose terbiasa menunggu, dia tak pernah meminta terlebih dahulu, tapi aku tak paham dengan kode itu, dan pantas saja semalam ada begitu banyak koper berserakan dirumah, dan bodoh nya aku tak mencurigai akan hal itu, dan aku kecewa pada Rose yang pergi tiba-tiba, aku belum siap ditinggalkan oleh satu-satu nya wanita yang memahami dan mengerti aku tanpa aku harus bicara, selama ini memang belum ada satu pun gadis yang bisa menggetarkan hati ku, jadi aku begitu tergantung pada Rose.
Rosie, jika dengan begini kamu bahagia, aku rela, aku mendukung apa pun pilihanmu, karena cepat atau lambat, kamu pasti akan menikah juga, aku hanya menyesalkan kenapa kamu tak memberitahu ku, bahkan Minho hyung bilang, kamu telah mengganti nomor ponsel mu.
Rio pov end
Kembali Rio menenggak isi gelas nya sampai kosong, dan kembali mengisi nya sampai penuh.
Menjelang sore, Rio pun pulang, dia berusaha terlihat baik-baik saja, meski kepergian Rose telah mengacaukan hati dan pikiran nya.
Seo menatap nya cemas, karena Minho bilang Rio pergi, tapi tak tahu kemana.
"Oppa" sambutnya dengan raut wajah khawatir, Rio tersenyum untuk meyakinkan Seo jika dia baik-baik saja.
"Maaf membuatmu khawatir, aku hanya butuh waktu untuk merefresh otak ku sejenak tadi" ujar Rio yang kemudian merangkul sang istri dan membawa nya ke kamar.
Dengan sabarnya dan penuh perhatian, Seo membantu Rio membuka jas nya, serta baju kerja dan sepatu nya, hingga menyisakan pakaian dalam nya saja yang menempel, membuat sang istri tersenyum simpul, sambil menunduk malu.
Rio pun memasuki kamar mandi, setelah menyiapkan baju ganti untuk suami nya, Seo pun turun, menyiapkan makan malam.
Dan dimeja makan, Seo nampak melayani Rio, sang ibu menatap sambil tersenyum haru, tuan Jung pun juga merasa senang, Rio dan Seo akhirnya bisa berinteraksi layaknya sepasang suami istri, meski sang cucu menantu masih malu-malu.
Sudah sebulan lama nya Rose pergi ke Australia, dan tak memberi kabar apa pun pada Rio, begitu juga Jisoo, yang mengikuti jejak Rose untuk mengganti nomor ponsel nya, jadi Rio tak tahu harus bertanya pada siapa.
Rio menatap wajah sang istri yang sedang serius dengan tugas nya, yang akan dia presentasikan ke kampus besok, dia tak sadar tengah diperhatikan oleh sang suami.
"Ok" batin Rio tentang keputusan yang akan diambilnya sambil menatap Seo yang tiba-tiba memandang nya.
Blush
Dia langsung menutup wajah nya malu, karena diperhatikan oleh suami nya.
Rio terkekeh dengan tingkah Seo yang menurut nya lucu.
"Oppa" rengek nya manja.
"Kenapa?" Balas Rio menggoda
"Jangan menatapku seperti itu" balas Seo malu-malu.
"Apa salahnya menatap wajah istri sendiri" goda nya.
"Aku malu" manja Seo masih belum berani membuka kedua tangan nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love A Sinner
Fanfictionkisah cinta seorang Seo Joo Hyun, putri seorang pembantu, yang diam-diam jatuh cinta pada Jung Limario, cucu pengusaha kaya, sang pria muda yang sangat nakal, dan flamboyan, berbanding terbalik sifat nya dengan si gadis dewasa yang pendiam, dan pema...