16. Penasaran

1K 124 26
                                    

Rose tak mengatakan apa-apa, tapi Seo langsung membantu nya memapah sang suami menuju ke kamar nya, dan membaringkan tubuh Rio diatas ranjang mereka.


"Terima kasih nona" ucap Seo menunduk tak berani menatap Rose yang memasang wajah dingin nya, gadis itu acuh lalu berjalan keluar dari kamar Rio dengan perasaan campur aduk, Seo memalingkan wajah nya menatap Rio yang tertidur pulas, dia lantas mendekat, lalu mengusap pipi sang suami dengan punggung tangan kanan nya.





"Kenapa rasanya begitu menyakitkan mencemburui sahabat mu sendiri" lirih Seo.



"Krys, ku mohon jangan pergi, Krystal!" Igau Rio dalam tidur nya.





Duar



Hati Seo terasa diremas mendengar igauan sang suami, satu nama asing yang ia tak tahu siapa, selama ini, yang ia tahu hanya ada dua nama yang berhasil membuat ia cemburu dan iri yaitu Rose dan Jennie.


Seo menggigit bibir bawahnya menahan tangis, duduk dilantai tepat di depan jendela, dengan air mata yang membasahi lutut yang ia gunakan untuk menyandarkan kepalanya yang berat memikirkan Rio.


Pagi hari nya

Kakek Jung bertanya "Joohyun-ah, kapan kegiatan mu sebagai koas akan di mulai?"




"Pagi ini grandpa, di rumah sakit Central Park selama sebulan" jawab Seo




"Biar Minho antar ne?" Perintah tuan Jung



"Tidak perlu grandpa, Rio oppa lebih memerlukan Minho oppa" tolak Seo.



"Rio belum bangunkan, biar Minho yang mengantar mu" paksa tuan Jung




"N-ne grandpa, kamsahamnida" jawab Seo terbata



Sesampai di rumah sakit, Minho membuka kan pintu penumpang untuk Seo, lalu mengantar nya masuk, selama di lorong rumah sakit bisik-bisik pun terdengar.



"Bukan kah itu sekertaris tuan Jung?"




"Jika iya, berarti wanita itu adalah cucu menantu tuan Jung?"

"Wah, apakah dia memanfaatkan status nya sebagai cucu menantu pengusaha terkenal?"



"Jangan di dengar ne, fokuslah pada tujuanmu kesini" hibur Minho yang melihat reaksi Seo, wanita itu terlihat tak nyaman mendengar bisik dari para perawat.



"Rio" panggil tuan Jung.




"Grandpa belum ke kantor?" Kaget Rio yang baru selesai sarapan.




"Grandpa menunggu mu, Minho sedang mengantar Seo ke rumah sakit, jadi grandpa akan memberimu tumpangan" Rio memincingkan mata nya mendengar jawaban sang kakek, karena tak tahu jika istrinya sakit.




"Bukan Seo yang sakit, tapi dia mulai menjalani proses kuliah profesinya dengan menjadi koas di rumah sakit, kapan-kapan kunjungilah, dan beri dia semangat, perlakukan dia selayaknya seorang istri, karena meski kamu tak menganggapnya, tapi dia memperlakukan mu selayak nya seorang suami" sindir tuan Jung.

Mereka lalu memasuki mobil tuan Jung yang dikemudikan oleh Sungjae.



"Grandpa, aku tidak mencintai nya" ucap Rio menjawab sindiran sang kakek tadi.





"Bukan tidak mencintai nya, tapi belum, coba kasih Seo kesempatan, tak perlu dia membuktikan apa-apa, cukup sekali saja, lihat wajah istri mu" jawab tuan Jung, Rio bergeming, entah apakah ia memikirkan perkataan sang kakek atau tidak.





Love A SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang