7. Tiba-tiba

1K 126 41
                                    

Tuan Jung tersenyum puas, keluar dari lobby kantor Bae, proposal nya dengan mudah di terima dan di tanda tangani oleh putri pemilik perusahaan, yaitu Bae Irene, gadis yang pernah Rio tiduri, tuan Jung tak tahu itu, setahu dia, Rio memang sudah waktu nya untuk memegang perusahaan orang tua nya.

"Rio-yaa, besok datanglah ke perusahaan Kim, kakek harus ke Jepang, dan perusahaan Kim tak bisa menunda waktu pertemuan lagi" beritahu tuan Jung, Rio menghela nafas.

"Grandpa. . . " lesu nya, ingin menolak permintaan sang kakek.

"Grandpa tak mau tahu, karena cepat atau lambat, perusahaan orang tua mu akan ku serahkan pada mu" balas tuan Jung tegas.

Seo dan eomma nya tak berani bergerak mendengar suara tegas tuan Jung saat mereka sedang makan malam, suasana menjadi hening setelah perdebatan Rio dan grandpa nya berakhir.

Pagi nya, Rio melewatkan sarapan nya, sebagai bentuk protes nya pada sang kakek, dan langsung ke perusahaan Kim, yang dia cari belum datang, hingga akhir nya Rio harus menunggu.

Ceklek

Wanita yang Rio cari pun akhir nya datang, dia wanita muda, yang berusia sekitar dua tahun diatas Rio, pemuda itu menoleh.

Deg

"Saya Jennie" dingin sang wanita yang pada pertemuan pertama nya langsung terpesona pada wajah tampan Rio.

"Saya Jennie" dingin sang wanita yang pada pertemuan pertama nya langsung terpesona pada wajah tampan Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya Rio, dari perusahaan Jung" balas nya mengulurkan tangan untuk berjabatan.

"Anda datang terlalu pagi, sampai harus melewatkan sarapan pagi saya" sindir Jennie.

"Kalau begitu mari kita bahas saja di luar sambil sarapan, kebetulan terlalu lama duduk sendiri juga membuat saya lapar kembali" balas Rio menyindir Jennie yang membuatnya terlalu lama menunggu, wanita itu memasang wajah dingin nya, meski dalam hati dia menahan senyum karena ulah mereka yang saling menyindir.

Mereka pun akhir nya mulai membicarakan bisnis, yang akan terjalin jika Jennie menyetujui nya.



"Kami memang belum bisa menjanjikan laba sebesar yang perusahaan anda inginkan, tapi kami berani menjamin, disaat kondisi sedang dalam pandemi seperti ini, hanya perusahaan kami lah yang berani menawarkan laba bersih lebih dari 23%" Rio memulai presentasi nya, sambil menunjukan gravik laba perusahaan dan pemasukan perusahaan kakek nya yang naik secara signifikan kepada Jennie, wanita itu tidak melihat ke arah kertas dihadapan mereka, tapi dia malah sibuk memperhatikan wajah samping Rio yang sibuk menjelaskan penawaran nya kepada Jennie.





"Bagaimana miss Jennie?" Rio menoleh.











Gadis itu terdiam, tapi tatapan nya tak juga berpaling dari Rio, dan pemuda itu pun juga terdiam, mereka saling bertatapan, Rio menatap bibir Jennie, dan sang gadis pun gugup, dia menjilat bibir nya sendiri dengan ujung lidah karena grogi dengan tatapan Rio yang menggoda yang dengan percaya dirinya berlahan mendekatkan bibir nya ke arah bibir Jennie.


Love A SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang