Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jeno aku mau ke kantor.
itu pesan jaemin 10 menit yang lalu. jeno yang baru baru melihat pesan singkat dari jaemin langsung memanggil sekretarisnya lewat intercom.
"5 menit lagi jaemin sampai di kantor. pastikan stok es krim di kulkas cukup. nanti penghangat ruangan di tempat saya di tambahkan, takutnya jaemin kedinginan. nanti tolong jemput jaemin di depan kantor, biar tidak tersesat. nanti-"
"nanti saya akan pastikan semua akan selesai sebelum tuan jaemin datang bos. tidak perlu khawatir."
sekretarisnya sampai hafal tingkah jeno setiap jaemin mampir ke kantor mereka. . . . 5 menit kemudian jaemin benar-benar sudah sampai di kantor jeno. jaemin langsung disambut oleh sekretaris jeno.
"hais, pasti jeno menyuruhmu untuk menungguku disini. aku kan sudah besar noona, bilang padanya aku tidak akan tersesat di dalam kantor! lagipula jika aku tersesat di dalam, aku bisa meminta karyawan disini mengantarku ke jeno. mereka semua kan kenal aku."
sekretaris jeno hanya tertawa kecil mendengar omelan jaemin. sungguh jaemin yang menggerutu seperti itu sangatlah menggemaskan. . . . brak!
"hey na kau sudah tiba rupanya, kemari."
niatnya tadi jaemin ingin marah-marah pada jeno, masih sebal karena diperlakukan seperti anak kecil. tapi jaemin jadi melupakan amarahnya saat jeno merentangkan kedua tangannya, memberi tanda untuk memeluknya.
jaemin berjalan pelan menuju pelukan jeno. jaemin lalu mendusalkan kepalanya pada perpotongan leher jeno.
yang ditanya hanya menggelengkan kepala. tidak mau berbicara karena terlalu nyaman diusap begitu.
"jeno, mau es krim," akhirnya jaemin mulai bersuara setelah menghabiskan beberapa menit menikmati usapan pada rambutnya.
"duduklah, akan aku ambilkan sebentar."
pipi jaemin dikecup sekilas lalu jeno pergi ke luar ruangannya.
wajah jaemin mulai memerah perlahan. ia berjalan menuju sofa sambil menutupi wajahnya. malu.
jaemin suka jeno? suka
jaemin cinta jeno? sangat
kenapa tidak jadi pacar jeno saja? tanyakan pada jeno yang selalu bersikukuh berkata bahwa rasa sayangnya hanya sebatas saudara. padahal perilaku sudah seperti suami bucin istrinya.
tak lama jeno datang dengan sekotak es krim di tangannya.
"makanlah disini, aku masih punya kerjaan jadi tunggu sebentar dulu ya? nanti kita pulang bersama."
