pergi ke taman bermain

10K 1.1K 33
                                    

happy reading!

hari rabu yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hari rabu yang indah. pagi yang cerah.

terlihat kedua anak adam masih bergelung di dalam selimut tebal. yang lebih tua memeluk pinggang yang muda, sedang yang muda mendusal di dada bidang yang lebih tua.

lama-lama sinar matahari mulai masuk di sela-sela jendela. si tampan membuka matanya perlahan dan mengambil hpnya.

07.00

ia melihat jam yang tertera di hpnya. jam sembilan tepat ia harus sudah ada di kantor. berarti ia masih punya waktu untuk memeluk si manis.

"hah.. apa aku bolos saja ya?"

"enggh.. kau mau bolos jen?"

oh si manis sudah bangun rupanya. belum seratus persen bangun sebenarnya. ia membalas perkataan jeno, dengan mata tertutup dan mengeratkan pelukannya.

"hm, aku ingin bolos nana-ya. ayo pergi kencan."

apa? kencan? sepertinya jaemin berhalusinasi.

jaemin perlahan membuka matanya.

"jeno-ya, kau berkata ingin mengajakku kencan?"

jeno tertawa. jaeminnya ini sangat lucu. matanya masih mengerjap pelan, berusaha membukanya lebar. pipinya juga menggembung gemas. argh jeno makin suka!

"iya na, ayo kencan. ayo pergi ke taman bermain seperti yang kau inginkan. ayo habiskan waktu berdua."

"wah jika ini mimpi, maka aku tidak ingin bangun." jaemin ternyata masih mengira semua ini adalah mimpi. tentu jaemin tidak percaya. jeno yang sangat sibuk bagaimana bisa mengajaknya berkencan?

"kau tidak mimpi nana." jeno menangkup kedua pipi jaemin, lalu mencubit pipinya gemas. selanjutnya jeno mencium bibir jaemjn. mengecupnya berulang kali dan melumatnya sedikit di akhir.

"hihihi, ayo kencan jeno-ya~"

"baiklah ayo mandi sekarang."

"gendong~"

tahan ya jen :)
.
.
.
pukul setengah sembilan mereka sudah sampai di cafe dekat apartemen. mereka harus sarapan terlebuh dahulu.

"jen, apakah noona tidak marah kau bolos? kalau nanti ada rapat penting bagaimana?" tanya jaemin sambil memakan toastnya.

"na, sekretaris park memang yang mengatur jadwalku tapi bukan berarti aku tidak tahu jadwalku juga. aku sudah melihat jadwal kemarin dan tidak ada yang penting. mungkin beberapa karyawan akan mencariku untuk memeriksa proposal mereka, tapi itu bisa menunggu. mungkin aku akan dimarahi tapi aku kan bosnya."

"cih, dasar bos tidak becus!"

jeno hanya tertawa menanggapinya. nana ini bisa saja meledeknya.
.
.
.
"uwaaaa~, jen jen ayo pergi ke toko aksesoris terlebih dahulu. aku harus beli bandana kelinci dulu baru bisa main. ayo jen~"

𝘴𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘪𝘱𝘪𝘵𝘺. | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang