Ranum terduduk memandangi sebuah blazer berwarna putih, kebanggaannya selama berpraktek di rumahsakit. Sementara Raina tampak tertidur pulas disampingnya, dan Raymond sudah berangkat kerja. Helaan nafas berat menandakan beban yang begitu besar kala matanya yang berkaca menatap pakaian itu. Sudah dua tahun, praktis dia melepas jas itu. Sebuah tragedi di usia kehamilannya yang kala itu berusia tiga puluh tujuh minggu, Dua minggu sebelum Ranum mengambil jatah cuti melahirkannya, mendadak hidungnya berdarah saat sedang praktek.
Pendarahan yang tak kunjung berhenti membuatnya akhirnya dilarikan ke UGD dan langsung masuk ICU. Bayi Raina di keluarkan paksa sebelum usianya genap sembilan bulan karena kondisi kritis sang ibu yang didiagnosa mengalami Preeklamsia. Sebuah perjuangan yang hampir merenggut nyawanya juga nyawa bayinya.
Selama lebih dari delapan jam Ranum dinyatakan dalam kondisi kritis, sementara bayi Raina sudah berada di inkubatornya. Tidak ada tradisi inisiasi menyusu dini, karena Ranum masih harus memperjuangkan hidupnya dengan berbagai peralatan medis yang melekat di tubuhnya. Kala itu Raymond benar-benar hidup tapi tampak tak bernyawa. Dia terduduk lemas di bangku ruang tunggu, sesekali dia melihat Raina kemudian menangis, dan kembali ke ruang ICU untuk melihat Ranum dari balik dinding kaca, tak banyak yang bisa dia lakukan selain berbisik dalam hati meminta keajaiban dari yang maha kuasa untuk belahan jiwanya itu.
Pernikahannya dengan Ranum yang masih seumur jagung juta tak berjalan mudah, karena perkenalan yang cukup singkat hingga banyak ketidak cocokan yang bermunculan di belakang termasuk soal waktu Raymond yang terlalu banyak dia habiskan di kantor. Ranum menganggap hal itu pemicu pertengkaran, namun bagi Raymond, seiring dengan tanggungjawabnya yang bertambah, dia merasa harus segera settle down secara finansial.
Setelah melewati masa kritis dan melihat mata bening Raina untuk pertama kalinya dia memutuskan meninggalkan semuanya dan memberikan seluruh hidupnya untuk bayi mungil buah cintanya dengan Raymond.
Pandangan Ranum beralih pada Raina yang tertidur pulas setelah mandi dan memakan sarapannya. Semalam badannya agak demam, dan cukup sulit untuk tidur, tapi setelah meminum obat dan juga memakan sarapannya, Raina tampak bisa tertidur pulas. Tangan lembut Ranum membelai rambut gadis kecilnya. Air matanya berjatuhan, tak serharusnya Rainya melihat pertengkaran orang tuanya. Bayi yang untuk membawanya kedunia, Ranum hampir kehilangan hidupnya, bagaimana mungkin dia menyuguhkan kehidupan penuh drama manusia dewasa pada sucinya jiwa Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAH
RomanceKisah ini menguak tentang berbagai rasa dalam sebuah pernikahan. Berbagai rasa dalam sebuah pernikahan, ada asam, ada manis, ada asin, dan semua bikin gregetan, karena pasangan ini tidak saling mengenal secara dalam sebelum pernikahannya.