BAGIAN 10

56 14 0
                                    

Bisa atau tidak sehari saja! Sehari jangan membuat Manda malas. Malas untuk berada dirumah.

-Amanda Talitha

•••

Sampai juga dihalte dekat rumah Manda. Ia hanya berjalan sedikit untuk sampai dirumahnya.

"Males banget sebenernya" ucap Manda lirih menatap gerbang rumahnya. Mau tak mau ia harus masuk dan bertemu dengan orang tuanya.

Tapi kan sekarang sudah jam 8, berarti ayahnya sudah berangkat kerja. Paling hanya ibu saja yang dirumah.

"Neng habis darimana kok ngga pulang semalem?" Tanya satpam rumahnya.

"Biasa pak, nyari kesenangan" Jawab Manda.

Lalu masuklah Manda kedalam rumah. Perlahan ia membuka pintunya, di ruang tamu tidak ada siapa-siapa.

"Ibu dimana yaa?" Tanya Manda sambil mencari keberadaan ibunya.

Manda terus berjalan kedalam rumah, di dapur tepatnya sudah ada ibu yang sedang mencuci sedikit piring.

"Ibu?" Panggil Manda.

Ibu membalikkan badan, lalu cepat berlari memeluk Manda.

"Semalam kemana saja Man? Ibu khawatir"

"Maafin Manda yaa, bu. Manda cuma lagi pengin tenang aja"

"Apa yang terjadi sama kamu sayang?"

"Biasa, bu. Udah ibu ngga usah khawatir lagi. Kan Manda udah ada dirumah" Manda mencoba menenangkan suasana.

Setelah merasa ibunya tenang dan percaya bahwa Manda baik-baik saja, ia langsung pergi menuju lantai atas. Namun tiba-tiba ada pria berdiri menghadang jalan Manda.

"Ayah?"

Pria itu adalah Ayah Manda. Wajahnya penuh akan kemarahan. Manda hanya bisa menekuk wajahnya, ia tau bahwa ia juga salah.

"Apa pantas gadis tidak pulang kerumah entah tidur dimana?" Bentak ayah.

"Maafin Mand-"

"Kamu benar-benar keterlaluan!" Bentak ayah lagi dan PLAKK!!

Manda meringis kesakitan, wajahnya memerah, isakanya sudah tak bisa ia tahan.

"Manda kamu kenapa?" Teriak ibu yang berlari kearah Manda.

"Harus ya, yah? Harus ayah tampar Manda kaya gini? Puas? Puas ayah liat Manda kesakitan kaya gini? Puas hah?!" Bantah Manda, emosinya menaik seketika.

"Sudah, ini bisa diselesaikan baik-baik. Manda bisa jelasin! Dan ngga usah pakai kekerasan ke Manda!" Ibu mencoba membela Manda. Ia tak tahan melihat anaknya kesakitan.

Hati Manda terasa teriris-iris. Sakit rasanya. Manda tau ia salah, tapi apa harus dengan cara main fisik seperti ini? Sekali lagi harus Manda katakan, AYAH JAHAT!

"Apa yang perlu diselesaikan? Sudah jelas-jelas anak kamu yang satu ini kelewatan! Kamu kira ini wajar? Gadis tidak pulang kerumah dan entah tidur dimana diluaran?" Suara ayah semakin meninggi.

One ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang