"Bukanya kita baru putus? Lalu kenapa kamu malah sudah dekat dengan lainya?"
-Rarra Raditya
•••
Setelah beberapa hari kabar Rarra dan Deva putus tersebar diseluruh penghuni Nusa Bangsa, banyak sekali asumsi-asumsi yang bermunculan. Ada yang berasumsi jika Deva bukan lelaki idaman karena terlalu cepat putus dengan Rarra, ada juga yang berasumsi bahwa Rarra terlalu berharap pada Deva. Mendengar banyak hujatan yang dilemparkan oleh banyak orang, Rarra hanya menutup telinganya rapat-rapat dengan harapan asumsi dari orang lain tidak didengar dan dimasukkan hati oleh Rarra. Kini yang harus Rarra pikirkan adalah Deva yang terlihat sangat dekat dengan Manda.
Suasana kantin ramai seperti biasanya. Mata Rarra tertuju pada salah satu meja pojok kantin, disitulah biasanya Deva dengan Manda makan bersama.
"Kok bisa sih Manda sedekat itu sama Deva? Sialan!" Umpat Rarra dari jauh, matanya terus menatap Deva yang terlihat asik setiap kali bercanda dengan Manda.
Berbeda suasana di meja Deva dan Manda. Kerap mereka jadi sorotan karena terlihat sangat dekat dan asik mengobrol. Lagi-lagi hujatan untuk Rarra dilontarkan, dan yang Rarra lakukan hanya diam tak peduli dengan orang lain katakan.
"Pokoknya kapan-kapan Kak Deva saya ajak ke rumah, biar bisa kenal sama ibu saya." Ucap Manda.
"Wah asik itu, saya pasti mau!"
Manda menyuapkan bakso yang tersisa satu ke mulutnya. Ketika angin berhembus lirih dan mengacak sedikit rambut Manda, Deva mencoba untuk membenarkan rambut Manda yang sedikit acak-acakan. Mata mereka bertemu untuk beberapa saat. Dan mereka untuk yang kesekian kalinya menjadi sorotan. Sedangkan Rarra? Dalam hatinya begitu terluka.
"Udah cantik." Puji Deva. Manda hanya memutar bola matanya.
"Ke kelas yuk, bentar lagi bel masuk" Ajak Manda pada Deva. Lalu diiyakan oleh Deva dan mereka melangkah pergi meninggalkan kantin.
Rarra yang masih diam ditempat terus memperhatikan langkah Manda dan Deva yang begitu seirama, dalam hati Rarra begitu terluka. Namun ia tak ingin terlihat lemah, ia terus mengelus dadanya yang sesak lalu beranjak pergi juga menuju kelasnya.
Sampailah Rarra dikelasnya, ia duduk didebelah Nasya teman sebangkunya.
"Ngga ke kantin kamu?" Tanya Rarra.
"Soalnya ngerjain tugas" Jawab Nasya.
"Tugas apa?"
"Ekonomi lah, apa lagi?"
Rarra yang merasa sudah lengkap tugasnya lalu mengarahkan tubuhnya agar berhadapan dengan Nasya.
"Nasya.." Panggil Rarra.
"Hmm"
"Menurut kamu wajar ngga sih kalau Deva baru putus sama aku trus bisa langsung deket sama cewe lain?" Pertanyaan Rarra berhasil membuat Nasya antusias.
"Manda ya?" Nasya mencoba menebak siapa wanita yang dimaksud Rarra.
Rarra hanya mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Reason
Teen FictionSiapa sangka Manda yang selalu terlihat baik-baik saja ternyata menyimpan luka yang amat dalam. Ceritanya bukan melulu tentang asmara namun juga tentang perjuangan kehidupan. Begitu lelah jika memang harus diceritakan, sakitnya dalam hati tak pern...