Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Dan bagaimana pun Chaewon berusaha menutupi status barunya, suatu hari pasti akan ketahuan juga.
Ini memang bukan suatu kejahatan yang berusaha ia sembunyikan selamanya, jika suatu saat apa yang direncanakan oleh dua keluarga itu terwujud pun, dunia akan mengetahui.
Tapi, Chaewon tak menyangka jika apa yang berusaha ia sembunyikan belakangan ini, akan terbongkar secepat ini.
Ketika Chaewon kembali ke Sobat Gurun Village setelah dua hari satu malam menginap di rumah dan menjenguk Jungmo yang sakit kemarin, beberapa teman remaja masjidnya sudah menunggu dan mencegatnya di gerbang depan. Bahkan saat Chaewon belum sempat menurunkan barang bawaannya, semuanya sudah berlari kecil menghampiri Chaewon.
"KAK CHAE BENER?"
"SAMA SIAPA KAK?"
"KOK GAK PERNAH CERITA?!"
"KATANYA KITA TEMAN?!"
"Hah?" Chaewon cuma bisa menatap semua teman-temannya bingung.
Nako, Minhee, Dongpyo, Wonyoung dan Yena yang masing-masing masih memakai sarung dan mukena, yang Chaewon yakin, sih, mereka baru saja selesai menunaikan sholat dhuha. Juga ada Junho yang datang belakangan sambil lari-lari, lalu mengintip ke dalam mobil yang Chaewon kendarai lewat kaca.
Ini sebenarnya ada apa, sih?
"SUMPAH IH, GUE KOK GAK DIUNDANG PAS ACARA TUNANGAN, SIH?"
Dang!
Butuh beberapa saat sampai Chaewon menyadari apa maksud dari kalimat yang entah dilontarkan oleh siapa, karena suasananya sudah begitu ramai di sana.
Seketika Chaewon pusing.
Satu kata itu, yang selalu berusaha Chaewon sembunyikan..
"Kak Chaewon!"
Chaewon sempat mematung, berusaha menghindari setiap tatapan mata penuh tanda tanya yang ada di sana, dan berlalu meninggalkan semuanya, tanpa menjawab satu pun pertanyaan.
"Chae, bener?" Chaeyeon yang baru datang, langsung berdiri di depan Chaewon, menahannya untuk pergi tanpa sepatah kata.
Bagaimana bisa semuanya bisa tau, saat Chaewon begitu menutupi semuanya, tanpa seorang pun yang mengetahui, kecuali..
Mata Chaewon langsung mencari seseorang. Eunbi, satu-satunya yang mengetahui apa yang disembunyikan Chaewon selama ini. Sebenarnya Chaewon tak berniat untuk menceritakan ini pada siapa pun, tapi, Eunbi memang begitu mengerti teman-temannya, sampai tanpa mengatakan apa pun, Eunbi tau jika ada sesuatu yang berbeda dari Chaewon.
Dan Eunbi yang berdiri tak jauh dari sana, hanya bisa meringis sambil menggumamkan kata maaf, karena rahasia itu tak bisa terjaga dengan baik. Juga Seungwoo yang cuma garuk-garuk kepala, lagi memikirkan bagaimana caranya meredakan kehebohan ini.
"Jadi, bener, kak?" Tanya Yujin lagi.
Apa memang ini saatnya Chaewon mengatakan semuanya? Apa memang sudah seharusnya Chaewon tak menyembunyikan ini lagi?
Mengapa tak ada satu pun yang berjalan seauai dengan rencananya, sih?!
"Chae?"
Desakan itu, bahkan sekarang Chaewon sudah sampai di mana ia tak lagi berusaha mencari celah untuk menghindar. Chaewon akan mengatakan semuanya, walaupun dengan berat hati.
Tapi, bagaimana dengan Jungmo?
"Chaewon?"
"Kalau iya, kenapa?"
Pada akhirnya, Chaewon mengatakan semuanya. Bagaimana Jungmo, biarkan itu Chaewon selesaikan di belakang.
"WOOOHHHHH!"
"UDAH SIAP MELANGKAH KE JENJANG YANG LEBIH SERIUS, NIH?"
"BAU-BAUNYA, SIH, LANGSUNG RESMI HABIS LEBARAN!"
Semuanya heboh.
"Yang paling penting, nih, sama siapa?"
Untuk yang satu ini, bisa tidak Chaewon simpan sendiri? Sepertinya ia belum siap untuk memberitahukan pada semuanya.
"Ah, Kak Yunseong ya?" Tebak Minju.
Chaewon langsung menatap Minju cukup kaget.
Tentanfmg Yunseong, memang beberapa dari teman remaja masjidnya sudah tau tentang Yunseong dan kedekatannya dengan Chaewon. Lelaki itu memang tak jarang mengantar dan menjemput Chaewon dari markas remaja masjidnya untuk berangkat bersama ke kampus.
Tapi, bagaimana cara Chaewon mengatakan kalau, bukan dia orangnya?
"Bukan."
"Hah?"
"Bukan Yunseong."
Ketika otak memerintahkan untuk tak berkata apa-apa lagi, tapi mulutnya tetap terbuka. Dasar ember bocor!
"Bentar, gimana?"
"Kan, Kak Yunseong pacar lo, kak? Kalo bukan Kak Yunseong, siapa?"
Chaewon menundukkan kepalanya, rasanya tak sanggup kalau harus menatap semua pandangan yang tertuju padanya.
"Jungmo."
Hening. Hanya itu yang tersisa di sana. Chaewon yang masih menundukkan kepalanya, dan semuanya terdiam.
Kecuali dua orang yang berdiri tak jauh di belakang Chaewon. Minhee dan Hyeongjun yang kini saling berpandangan.
Bukan apa-apa, tapi, sepertinya, nama itu cukup familiar terdengar di telinga keduanya.
"Jungmo?"
Lalu keduanya tertawa bersamaan sambil menggelengkan kepalanya, "Gak mungkin, kan? Kayaknya dunia gak sesempit itu."
"Iya lah, yang namanya Jungmo juga banyak," Balas Hyeongjun lagi, "Iya, kan, Kak Chae?"
Tapi, tatapan yang diberikan Chaewon dan anggukan kepalanya, seakan menandakan bahwa Jungmo yang mereka bahas adalah orang yang sama dengan Jungmo yang mereka kenal.
more than ok ও
KAMU SEDANG MEMBACA
more than ok― chaewon ✔
Fanfictionkita berbagi banyak hal, tapi tak saling bicara | kpoplokal ©2020 syyouth- Parallel Universe}