[34] turning page

824 104 89
                                    

"Eh, ini ada macaroon sama cheesecake, punya siapa?" Teriak Dohyon yang baru pulang sekolah bareng Wonyoung langsung mampir ke markas remaja masjid, bukannya pulang dulu ganti baju.

Sempat duduk atau cuci tangan dulu juga tidak, tapi langsung buka-bukain kotak kue yang ada di meja.

"Tadi Jungmo yang bawa." Jawab Hyewon.

"Gue makan boleh ya, Kak?"

"Ijin dulu, Do, sama yang punya." Sahut Chaeyeon.

Dohyon cuma mengangguk sambil lari membawa kotak macaroon menuju teras samping. Kalau lagi mampir ke markas, biasanya Jungmo sama Chaewon memang selalu di sana.

Tapi, waktu Dohyon sampai, ternyata sudah ada Seungyoun dan Hangyul yang lagi ngintipin Jungmo sama Chaewon lagi ngobrol.

"Bang, ngapain?"

Seungyoun dan Hangyul cuma melirik, merebut kotak macaroon Dohyon dan pergi dari sana.

Kelihatan memang, yang jomblo-jomblo itu suka panas aja lihat pasangan yang masih hangat-hangatnya. Sudah tidak punya pasangan, tapi hampir setiap hari dipaksa melihat Jungmo dan Chaewon berduaan, pasangan yang sederhana tapi menggemaskan. Jungmo dan Chaewon yang kalau sudah ngobrol berdua bisa tenggelam dalam pembicaraan sampai tak sadar sekitar. Elus-elus rambut, pegangan tangan, cubit-cubitan pipi. Kan, bikin iri.

"Poni aku udah panjang banget, gak, sih?"

Chaewon memperhatikan, lalu tangannya mengacak-acak pelan poni Jungmo, "Iya, sih, tapi bagus kok."

"Apa aku potong aja ya? Undercut menurut kamu gimana? Cocok gak?"

Membayangkan Jungmo dengan gaya rambut itu...

"Enggak, udah bagus gini aja."

"Tapi kadang risih, Chae, poninya suka nusuk-nusuk mata." Jungmo sibuk menyibakkan poninya yang sudah semakin memanjang.

Chaewon diam sejenak sambil memandangi Jungmo. Chaewon mengangguk dan mengambil sesuatu di dalam tas selempangnya.

"Kan, lucu!"

Chaewon mengingat poni Jungmo dan membuat apple hair di sana. Chaewon tertawa melihat jadi betapa menggemaskannya lelaki itu, dan Jungmo cuma bisa terdiam pasrah.

Hubungan Jungmo dan Chaewon kini hanya mengikuti alurnya, seperti air yang mengalir, perlahan tapi pasti dengan sebuah tujuan yang ada di ujung sana. Hubungannya tak menuntut apa pun, ini hanya tentang kenyamanan mereka berdua.

Dan sesuai dengan janji dua keluarga itu, setelah pertunangan terjadi, mereka benar-benar tak meminta apapun dari Jungmo dan Chaewon. Tak meminta sang anak untuk cepat menentukan bagaimana langkah kedepannya, bahkan tak banyak menanyai sang anak tentang bagaimana hubungan mereka.

Sebenarnya tak menanyai pun bukan maksudnya tidak peduli atau tidak penasaran bagaimana perjodohan itu berjalan, tapi, karena Jungmo dan Chaewon sendiri lah yang telah menunjukkan bagaimana perkembangan hubungan mereka pada orang-orang di sekitarnya.

Perhatian-perhatian kecil yang tercipta di antara keduanga, bahkan banyak hal baru yang kini mereka lakukan bersama. Bisa dibilang perkembangan hubungannya memang lambat, tapi kalau menurut orang-orang yang melihat, sih, malah jatuhnya jadi gemesin. Masih malu-malu tapi mau.

Banyak hal 'pertama kali' yang Jungmo dan Chaewon lakukan bersama. Pertama kali Jungmo dan Chaewon pakai couple thing. Pertama kali Jungmo dan Chaewon makan bakso di pinggir jalan berdua. Pertama kali Jungmo dan Chaewon keliling-keliling kota pakai motor tanpa tujuan sampai malam. Pertama kali Jungmo dan Chaewon nonton konser musik bersama. Pertama kali Jungmo dan Chaewon hujan-hujanan karena mereka sama-sama lupa bawa payung. Pertama kali Jungmo dan Chaewon pegangan tangan. Dan banyak pertama kali lainnya.

more than ok― chaewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang