[7] take it easy

534 117 14
                                    

Ada yang aneh dengan Chaewon sejak pagi ini. Chaewon yang datang lebih terlambat dari biasanya, karena Chaewon hampir saja tidak bisa masuk kelas kalau dosennya tidak berbaik hati mempersilahkan Chaewon masuk setelah keterlambatan dengan alasan jalanan macet, sampai Chaewon yang tampak tidak fokus kalau diajak bicara. Pandangan matanya pun lebih sering tampak kosong. Bengong terus.

Beda sama bengongnya Yunseong. Kalau bengongnya Yunseong ya udah biasa, cuma kalau Chaewon hari ini, tidak biasa aja Chaewon begini.

Waktu ditanya, "Lo kenapa, sih, Chae?"

Chaewon jawabnya cuma, "Gapapa kok, cuma kepikiran tadi keran di kamar mandi udah gue matiin apa belom ya."

Gak ada yang mau percaya juga sama jawabannya Chaewon. Tapi, sudah lah, kalau pun mau, nanti pasti Chaewon juga cerita sendiri.

Yang mereka semua tidak tahu hanya, Chaewon tak mungkin menceritakan ini pada teman-temannya, tentang malam kemarin, dan seseorang yang baru hadir di kesehariannya.

Aduh, mengingat wajah lelaki itu lagi membuat pikiran Chaewon semakin kalang kabut. Pusing.

"Beneran gapapa, Chae? Lo lagi sakit ya?" Tanya Siyeon sambil memegang dahi Chaewon, memeriksa kali-kali aja temannya itu memang lagi sakit, "Gak demam kok."

Chaewon langsung menyingkirkan tangan Siyeon, "Emang gapapa, Yeon. Gue lagi mikir, enaknya gue ganti case HP warna kuning yang gambar unicorn apa warna putih gambar babi ya?"

Kan, alasannya semakin ada ada saja.

Siyeon tentu saja tidak percaya. Setahun lebih mengenal Chaewon, membuat Siyeon kurang lebih mengerti tentang bagaimana Chaewon. Terlihat selalu ceria dan enerjik, tapi tak pernah banyak menceritakan tentang masalahnya. Gadis itu lebih sering menyimpan masalahnya sendiri. Jarang mau berbagi susah sama orang lain.

Dan melihat Chaewon yang tiba-tiba bertingkah seperti ini, Siyeon semakin yakin kalau Chaewon pasti ada masalah.

"Kalau emang butuh cerita, ya cerita aja, Chae. Gue dengerin kok."

Senyuman Chaewon sebagai balasan itu seakan menandakan bahwa gadis itu berterima kasih pada Siyeon, gue bakal cerita kok kalau emang gue udah siap buat cerita, tapi maaf, bukan sekarang.

Terlebih lagi, Yunseong. Memandang lelaki itu yang sepertinya ikut bertanya-tanya dengan tingkah aneh Chaewon hari ini pun, Chaewon cuma bisa menghindari tatapan mata langsung dengan lelaki itu.

Entah mengapa, seperti ada.. rasa bersalah? Entah lah, Chaewon cukup bingung untuk mengartikan ini.

Padahal, Chaewon dan Yunseong juga bukan siapa-siapa. Sekali lagi, cuma teman.

Jungmo yang datang disaat Chaewon masih sendiri, itu tidak salah, kan? Toh, pada akhirnya pun Chaewon tak menolak. Disaat keduanya sudah memutuskan untuk memberi waktu pada masing-masing untuk saling mengenal.

Chaewon dan Jungmo sama-sama memberi kesempatan.

"Beneran gapapa?" Bisik Yunseong yang langsung membuyarkan lamunan singkat Chaewon.

Tapi, belum sempat Chaewon menjawab lagi, sebuah notifikasi muncul di layar HP Chaewon. Sebuah pesan masuk dari maminya.


Mami

chaewon km pulang jam berapa sayang?

ini udah selesai kelas mi
mau makan dulu sama siyeon
kenapa mi?

mami baru bikin kue
kamu anterin kuenya ke rumah mamanya jungmo ya

suruh felix aja lah mi
chaewon kan gak bawa kendaraan

more than ok― chaewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang