[33] letting go

445 100 16
                                    

Sejak hari itu, cincin yang kini melingkar di jari manis gadis itu tak pernah ia lepas atau ia sembunyikan lagi. Cincin rose gold dengan ukiran nama Chaewon dan Jungmo itu telah menjadi bukti jika keduanya telah sama-sama berjanji. Cincin itu telah menjadi sesuatu yang mengikat tanpa paksa, jika keduanya sudah sama-sama membuka hati untuk satu sama lain.

Dan Chaewon yang pertama kali hadir dengan menunjukkan cincin itu tanpa perlu menutupinya lagi, menjadi satu momen yang membuat heboh seluruh teman-teman remaja masjidnya. Yang tadinya lagi sibuk sendiri-sendiri di Masjid Tombo Ati, kini semuanya berkumpul mengelilingi Chaewon.

"Ada apa gerangan, sesuatu yang melingkar di jari manismu, cantik?" Jiwa puitis nan lebaynya Seungyoun keluar.

"Loh, Kak Chaewon..?"

"Chae, udah...-"

"AAAAAAAAAAAAAAAA! KAK CHAEWON!"

Yang terakhir teriak itu Yujin, Wonyoung sama Minju yang heboh sendiri sambil main pukul-pukulan manja.

Melihat reaksi teman-temannya yang jadi kayak orang kesurupan, Chaewon jadi sungkan sendiri dan langsung menyembunyikan telapak tangan di belakang tubuhnya.

Kali ini bukan untuk menyembunyikan statusnya, kok, cuma Chaewon malu aja jadinya.

"Oh, udah resmi, nih, Kak." Dongpyo menyenggol lengan Chaewon pelan.

"Hati-hati buat lo semua, yang masih berani godain Kak Chaewon, digebuk gitar lo semua sama Kak Jungmo." Sahut Hyeongjun.

Tapi malah diketawain sama Hangyul, "Halah, emang kuat? Kemarin gue suruh bantu angkat galon aja dia ngos-ngosan."

"Yeeuu, maklum dong Kak Jungmo, kan, orang kaya yang biasa apa-apa dilayanin. Emang cuma Bang Hangyul yang berani-beraninya nyuruh Kak Jungmo ngangkat galon." Yuri membela.

Gantian Yohan yang menyenggol lengan Chaewon, "Tapi, kan, kalo jadi suami harus siaga ya, Chae. Kalo udah berumah tangga nanti, jangankan cuma angkat galon, benerin ledeng juga harus bisa."

"Apa, sih.."

Chaewon cuma bisa menahan senyum dan berusaha menyembunyikan pipinya yang bersemu merah sampai ke telinga.

Omongan mereka gak jelas, tapi, bisa-bisanya bikin Chaewon jadi salah tingkah sendiri. Memilih datang ke masjid yang ramai berisi anggota remaja masjid setelah cincin itu ada di jari manisnya sepertinya memang pilihan salah.

"Terus gimana nasib temen gue?"

Sebuah celetukan dari Junho, yang sebenarnya, sih, cuma bagian dari bercandaan dan celotehan seperti yang lain. Tapi, jadi mengingatkan Chaewon akan sesuatu.

Jika harus ada yang diselesaikan antara dirinya dan Yunseong.











"Hai, Chae, tumben nyamperin gue ke sini.. lagi. Udah lama juga ya?" Sapa Yunseong begitu ia menghampiri Chaewon yang duduk di bangku pinggir lapangan.

Chaewon cuma tertawa kecil dan menawarkan air putih yang ia bawa untuk Yunseong.

Chaewon memang sering menemani Yunseong latihan, dulu, sebelum kisahnya berubah dan seseorang lain itu muncul di antara keduanya. Chaewon yang dulu banyak menghabiskan waktu dengan Yunseong, perlahan beralih.

more than ok― chaewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang