Waktu tau kalau Junho juga akan datang ke pembukaan cafenya Hyeop, kakak kelas Yunseong saat SMA dulu, Chaewon yang sudah sampai di depan pintu cafe bersama dengan Yunseong di sampingnya, langsung mau balik kanan bubar jalan saja. Sudah sampai di sini, kenapa Chaewon baru ingat kalau salah satu teman remaja masjidnya itu temannya Yunseong, dan biasanya kalau teman Yunseong pasti Junho juga kenal.
"Seong, gue balik duluan aja ya, kayaknya gue lupa deh ada tugas yang harus dikerjain."
Yunseong cuka menaikkan sebelah alisnya, "Tugas apa? Kok seinget gue kita lagi gak ada tugas ya?"
Alasan yang tidak berhasil, karena Chaewon dan Yunseong berada di kelas yang sama hampir di setiap mata kuliah.
"Oh bukan, ini si Felix minta beliin kertas HVS buat nugas. Urgent banget katanya."
Lagi-lagi Yunseong melirik bingung pada Chaewon, "Kata lo Felix lagi sibuk jadi panitia acara fakultasnya, terus nginep di sekre tiga hari."
Aduh, kenapa Chaewon jadi melontarkan alasan tak masuk akal begini, sih?
"Lo kenapa, Chae?" Tanya Yunseong lagi, "Sakit ya?"
Sudah lah, sudah sampai di sini juga, yang akan terjadi nanti biarkan lah terjadi. Chaewon harap, malam ini ia tak begitu sial sampai harus bertemu dengan Junho di sini. Kalau pun harus bertemu, Chaewon harap untuk yang sekian kali, kalau Junho tak akan berkata apa pun tentang apa yang sempat bocor di Sobat Gurun Village kemarin.
"Mau masuk gak?"
Kini Chaewon yang bergantian menoleh ke arah Yunseong, "Udah sampe sini, masuk aja lah."
Tadi Chaewon yang terdengar mengeluarkan banyak alasan biar gak jadi masuk dan putar balik pulang, giliran ditanya balik, jawabnya begitu. Untung Yunseong sabar.
Cafenya tak begitu luas, ukuran normal untuk sebuah coffee shop. Tapi, segala interior yang ditata sedemikian rupa membuat cafenya jadi terasa jauh lebih nyaman dan bersahabat. Sama sekali tidak mewah, tapi benar-benar akan jadi tempat yang nyaman untuk mengobrol dan menghabiskan hari bersama sahabat.
"Kak Hyeop, selamat ya atas pembukaan cafe lo," Yunseong melambaikan tangannya pada lelaki yang berjalan cepat ke arah mereka, setelah tampak mengobrol dengan beberapa orang lain yang ada di sana.
"Gue kira gak dateng lo, udah gue tungguin dari tadi."
"Mana nih, live musicnya? Taunya iming-iming doang lo, katanya mau menyediakan coffee shop, tempat nongkrong yang ada live musicnya."
Hyeop langsung berbalik dan menunjuk ke arah panggung kecil di sisi samping meja bar, "Gimana mau ada live music, liat aja tuh temen lo, malah open mic di sana."
Ada Junho, yang berdiri sendiri di tengah panggung sambil membawa mic di tangan kanannya.
"Kiti iring gii ini kimpingin, tipi, biirpin gii kimpingin, gii jigi pirnih didik di bingki sikilih. Tipi siying iji bingkinyi digirigitin riyip, jidi gii didiknyi lisihin hihihihihi...."
translate :
kata orang gue ini kampungan, tapi, biarpun gue kampungan, gue juga pernah duduk di bangku sekolah. Tapi sayang aja bangkunya digerogotin rayap, jadi gue duduknya lesehan hahahahah..."Katanya, Junho memang mau bikin terobosan baru, jadi stand up comedian tapi pakai bahasa goblin atau bahasa aneh apalah itu namanya yang diciptakan dan hanya dimengerti oleh Junho seorang.
Chaewon, Yunseong dan Hyeong cuma saling melempar pandangan heran setelah melihat dan mendengar apa yang dilakukan Junho di depan sana.
"Sebaiknya mulai sekarang lo harus ngelarang Junho buat open mic di panggung deh, sebelum cafe lo bangkrut karena orang-orang gak mau dateng dan dengerin bercandaannya Junho yang lucu juga enggak." Ucap Chaewon yang mendapat anggukan setuju dari Yunseong.
"Eh, ngomong-ngomong," Hyeop melirik ke arah Yunseong dan Chaewon bergantian, "Siapa nih yang lo bawa?"
Hyeop menaik turunkan alisnya, masih dengan senyum jahil yang penuh curiga.
Yunseong hanya mendengus, "Chaewon, temen gue."
"Temen apa temen?"
Chaewon cuma bisa tersenyum, sudah biasa memang seperti ini, Yunseong dan Chaewon yang sering ke mana-mana berdua selalu dicurgai punya kedekatan yang lebih walaupun tak hanya sekali dua kali keduanya mengatakan hal yang sama, kalau mereka cuma teman.
"Loh ada Kak Chaewon?"
Seseorang di sana, yang beberapa saat lalu mesih berdiri di tengah panggung dengan melontarkan candaan tidak lucunya, kini sudah berdiri tak jauh dari Chaewon sambil menyeruput coffee latte yang sudah habis setengah. Junho yang kini menatap Chaewon bingung.
Chaewon cuma bisa diam dan mengedarkan pandangannya bingung, tak menatap balik Junho yang saat itu memandang lurus ke arahnya.
"Iya, dateng sama gue."
"Ooohhh.." Junho mengangguk-anggukkan kepalanya begitu mendengar jawaban Yunseong.
Iya, Junho baru ingat kalau Chaewon itu teman kuliahnya Yunseong.
"Gak dateng sama siapa itu namanya, Jung-"
"Eh, kamar mandi di mana ya?!?!" Potong Chaewon cepat, terdengar agak ngegas.
Sebelum Junho mengatakan hal yang tidak diinginkan, hal yang paling dihindarinya dari Yunseong.
"Cantik juga temen lo, kenalin lah ke gue." Sahut Hyeop begitu Chaewon menghilang di tengah keramaian.
"Jangan, udah ada pawangnya itu."
R. Jungmo Gunaadhya P.
chae, di mana?
Sial! Chaewon lupa mengabari Jungmo jika ia tak pulang bersamanya hari ini!
R. Jungmo Gunaadhya P.
chae di mana?
jungmo, maaf
gue ada janji sama temen gue malam ini
gak jadi pulang bareng
maaf baru ngabarinoh, ya udah
maaf ya
read
more than ok ও
KAMU SEDANG MEMBACA
more than ok― chaewon ✔
Fanfictionkita berbagi banyak hal, tapi tak saling bicara | kpoplokal ©2020 syyouth- Parallel Universe}