"Mau ketemu sama siapa, Chae?"
"Apa?"
Yunseong menggerakkan dagunya menunjuk sebuah gedung di mana ia menghentikan mobilnya sejenak untuk menurunkan Chaewon, "Ke sini, mau ketemu sama siapa?"
"Oh, ada, mau ketemuan sama temen gue hehehe.."
Dari jawabannya terdengar canggung, tapi Yunseong hanya mengangguk dan tak mau bertanya lebih jauh lagi. Mungkin karena Yunseong tak mengenal siapa yang mau ditemui Chaewon, jadi gadis itu hanya menjawab seadanya.
"Makasih ya, Seong. Hati-hati." Chaewon melambaikan tangannya, begitu Yunseong kembali menyalakan mesin mobilnya dan perlahan meninggalkan Chaewon.
Chaewon yang kini berdiri di pinggir jalan, di depan sebuah bangunan. Studio musik, dengan alamat sesuai yang diberikan Jungmo tadi pagi.
Betul sekali, Chaewon pada akhirnya mengiyakan ajakan Jungmo kemarin.
Entah mengapa, gadis itu akhirnya berubah pikiran, padahal pada awalnya ia menolak.
Ya, walaupun Chaewon juga mengerti, sih, kalau ajakan Jungmo juga cuma basa-basi belaka. Tapi nyatanya, lelaki itu juga tetap menyambutnya, mengirimkan sebuah alamat melalui pesan singkat.
Gue mulai latihan jam 3. Kalo mau ikut, dateng aja. Gue ganteng kalo lagi main gitar.
Kalimat terakhir itu benar-benar dikirimkan Jungmo pada Chaewon. Entah apa maksudnya. Chaewon juga tidak menanggapi lebih jauh.
Tidak tau mau menanggapi apa lebih tepatnya. Masa Chaewon mau balas, 'gak main gitar juga udah ganteng kok'
Maaf, rasa gengsi gadis itu masih tinggi.
Ngomong-ngomong soal Yunseong yang mengantar Chaewon untuk melihat Jungmo latihan bersama teman satu band, keren, kan, diantar sama gebetan untuk menemui sang calon tunangan. Cuma Chaewon memang yang bisa.
"Chaewon, kan?"
Panggilan seseorang yang memanggil namanya sontak saja membuat Chaewon berbalik.
Itu Woobin. Walaupun Chaewon tak mengenalnya secara langsung, Chaewon pernah melihat lelaki itu menjemput Chaeyeon sesekali di markas remaja masjidnya.
"Eh, Woobin?"
"Kok di sini?"
"Oh, mau ketemu sama temen gue."
Woobin cuma ngangguk-ngangguk.
Sebelum sebuah panggilan kembali menarik perhatiannya.
"Jadi ke sini?"
Jungmo, yang sepertinya baru kembali dari luar pintu studio, sambil lagi-lagi membawa sebotol mogu-mogu rasa mangga. Sepertinya itu benar-benar minuman kemasan favoritnya. Atau mungkin lelaki itu punya persedian mogu-mogu satu kulkas penuh?
"Temen lo.. Jungmo?"
Chaewon terdiam. Matanya bergerak menatap ke arah Jungmo dan Woobin bergantian.
"Lo gak bilang kenal sama Chaewon, Bin?"
"Ya, ngapain juga gue bilang sama lo?"
Benar juga.
Tentang rencana orang tua soal perjodohan itu, dan yang terjadi di antaranya dan Chaewon pun, sampai saat ini belum ada yang mengetahui. Begitu juga dengan teman-teman Jungmo. Lelaki itu masih tak menceritakan apa pun pada siapa-siapa.
"Ini Woobin, temen satu band gue."
Woobin memicingkan matanya, memandang curiga ke arah Jungmo dan Chaewon.
"Lo berdua, temen apa temen?"
Jungmo dan Chaewon langsung gelagapan. Dan tentu saja membuat Woobin semakin tersenyum penuh curiga.
Ya, bagaimana tidak curiga, teman macam apa yang membawa lawan jenis untuk ikut melihatnya latihan, lalu dikenalkan dengan teman-temannya, walaupun sebelumnya Jungmo sama sekali tak pernah begitu, kalau tidak ada kedekatan khusus?
Kecurigaan Woobin tidak salah, kan?
"Kak Jungmo, Kak Woobin, masuk ayo, latihannya udah mau mulai ini." Panggil seseorang yang langsung membuat ketiganya menoleh serempak.
Dan mata Chaewon langsung menangkap dua sosok yang sangat familiar untuknya.
Minhee yang lagi bersender di sofa dalam studio, dan Hyeongjun yang duduk di sebelahnya sambil menatap layar HP. Minhee dan Hyeongjun, teman satu organisasi remaja masjid dengan Chaewon.
Dan reflek Chaewon menarik tangan Jungmo untuk segera menjauh dari sana. Mencari tempat persembunyian yang cukup aman untuk mereka, agar tak bisa ditemukan oleh dua orang yang Chaewon hindari.
"Lo gak bilang kalo Minhee sama Hyeongjun juga temen band lo?"
Jungmo cuma menaikkan sebelah alisnya, menatap Chaewon bingung, yang entah mengapa jadi panik.
"Minhee sama Hyeongjun," Chaewon kebingungan sendiri, "Kalo mereka tau gue di sini, apa lo pikir mereka gak akan mikir macem-macem dan bilang apa-apa tentang.. kita?"
"Dan.. masalahnya di mana?"
Jungmo memang tak mengerti, tak akan mengerti mungkin, jika Chaewon belum siap, kalau hubungan ini harus diketahui oleh orang lain.
are we ok ও
KAMU SEDANG MEMBACA
more than ok― chaewon ✔
Fanfickita berbagi banyak hal, tapi tak saling bicara | kpoplokal ©2020 syyouth- Parallel Universe}