[19] enchanté

452 107 31
                                    

Sudah masuk pertengahan puasa, di mana Sobat Gurun Village sedang mengadakan lomba band bertajuk Voice of Ramadhan. Banyak band yang mengikuti lomba, tentu saja selain karena hadiahnya yang cukup menggiurkan, tapi juga karena pengalamannya.

Dan sebagai satu grup band dengan anggota yang juga menjabat sebagai panitia, band dengan anggota sembilan orang itu pun juga terdaftar sebagai peserta. Sebenarnya, Minhee juga main nulis nama band-nya saja, sih, tanpa mendiskusikannya lebih dulu. Tapi ya tidak masalah, King Krabby, sih, anaknya kuy aja.

Mereka sempat mau mengundurkan diri sebagai peserta, karena Jungmo mendadak terkapar di rumah sakit gara-gara kebanyakan makan mie lidi kemarin. Untung saja Jungmo sembuhnya cepat, karena sakitnya juga tidak parah-parah banget, sih.

Dan saat Jungmo beserta teman-temannya yang lain sampai di tempat pendaftaran ulang, Jungmo langsung ditarik masuk lebih dulu oleh Minhee dan Hyeongjun yang sepertinya sudah menunggu sejak tadi.

"Beneran sama Kak Chaewon?!"

"Kok bisa, sih?"

"Kenal di mana?"

"Kok, Kak Chaewon mau?"

Jungmo sudah tau, sih, kalau hal pertama yang akan ditanyakan saat Jungmo datang adalah tentang ini. Hubungan Jungmo dan Chaewon yang baru terkuak belakangan ini.

"Udah, lo kerja sana. Panitia apa coba jalan-jalan."

"Jangan ngalihin pembicaraan deh." Balas Minhee.

Jungmo cuma mengendikkan bahunya, "Ya gitu deh."

Minhee dan Hyeongjun saling melirik dan membalas tatapan mereka bingung.

"Gak jelas lo, Kak."

"Udah deh, gue mau siap-siap dulu sebelum tampil. Lo balik jadi panitia sana, malah ngurusin ginian." Terlihat sekali kalau Jungmo berusaha menghindari setiap pertanyaan yang diajukan Minhee dan Hyeongjun.

Waktu Jungmo mau berbalik dan melarikan diri dari keduanya, ternyata enam temannya yang lain malah menyusul ke belakang panggung. Baiklah, Jungmo harus siap diinterogasi setelah ini.

Kekesalan Jungmo jadi kembali muncul, mengingat saat Jungmo yang enak-enak lagi sarapan bubur, tiba-tiba dikagetkan oleh chat bertubi-tubi, menanyakan tentang kebenaran hubungan Jungmo dan Chaewon.

Reaksi pertama Jungmo, tentu saja bengong. Jungmo cuma bisa terdiam sambil membaca satu per satu pesan yang dikirim teman-temannya. Lalu pertanyaan itu muncul, bagaimana caranya mereka tau kalau Jungmo dan Chaewon..

Dan satu jawabannya, Jungmo tak pernah membocorkan apapun tentang Chaewon, dan kalau sampai Minhee dan Hyeongjun tau, sudah pasti karena Chaewon, kan?

Benar, kan, tanpa Jungmo sempat bertanya juga, Chaewon sudah menghubunginya lebih dulu, sambil mengatakan maaf berulang kali. Aneh, kekesalan itu hilang begitu saja, ketika Jungmo mendengar nada bersalah di suara  Chaewon, yang sepertinya hampir menangis.

Ya, pada dasarnya juga Jungmo tidak bakat marah-marah, sih, jadi Jungmo cuma bisa bilang gapapa. Bahkan Jungmo tak menanyakan apa alasan Chaewon sampai memberitahu kepada teman-temannya, mengapa bisa sampai ketahuan. Jungmo takut, kalau ia terlalu menekan Chaewon saat itu, Chaewon akan benar-benar menangis pada akhirnya.

Walaupun ujung-ujungnya Chaewon juga bercerita semuanya, tentang satpam rumahnya yang punya istri tukang jual sayur di kampung, lalu menceritakan tentang acara malam itu yang diadakan sembunyi-sembunyi di kediaman Keluarga Syarief. Yujin mengetahui dari mamanya yang kebetulan lagi belanja, dan Yujin yang kaget malah reflek berteriak di depan semuanya, kalau ternyata Chaewon sudah bertunangan.

Gadis itu mengatakan kalau ia menyesal karena telah menyebut nama Jungmo secara terang-terangan. Kalau saja ia bisa menyembunyikannya lebih lagi, kalau saja gadis itu bisa menahannya. Tapi, sekali lagi, Jungmo cuma bilang gapapa.

Dan ia sekarang berada di sini, satu hal yang paling Jungmo hindari saat ini adalah Chaewon. Jangan sampai keduanya bertemu, Jungmo masih belum siap.

Tapi, sepertinya harapan Jungmo tidak terkabul. Saat bandnya selesai tampil dan Jungmo turun dari panggung, Chaewon sudah berada di sana, bersama beberapa orang lain yang menatap dengan pandangan jahil ke arah Jungmo dan Chaewon bergantian.

"Kak Jungmo ikut lomba juga?" Tanya Wonyoung setelah memperhatikan Chaewon yang sepertinya cukup bingung melihat Jungmo ada di sana.

"Iya, kan, gue yang daftarin kemarin." Jawab Minhee, "Gue kira lo udah tau, Kak. Emang Kak Jungmo gak bilang apa-apa?"

Jawabannya, memang tidak. Jungmo tidak mengatakan apa pun pada Chaewon tentang keikut sertaannya dalam lomba, di mana Chaewon yang jadi panitianya. Tapi, Jungmo sendiri mengira kalau Chaewon sudah pasti tau, karena nama Jungmo pasti tertera jelas ada di daftar peserta.

Tapi, nyatanya tidak, keduanya sama-sama clueless.

Apa memang karena keduanya masih belum sedekat itu, sehingga tidak bercerita tentang keseharian mereka? Atau hanya keduanya yang berusaha menyangkal keadaan.

"Ngobrol kek kalian berdua. Diem-dieman aja kayak orang main catur." Sahut Yena heran, memperhatikan Jungmo dan Chaewon yang sama-sama kikuk.

Bagaimana tidak, Jungmo dan Chaewon kini dikelilingi orang belasan pasang mata yang memperhatikan dengan tatapan penasarannya.

"Cantik juga tunangan lo. Sewa dukun mana, Mo?" Sahut Serim asal.

"Bagus, penampilannya.."

"Hah?"

"Perform lo, keren." Ulang Chaewon dengan senyuman tipisnya.

Dan Jungmo ikut tersenyum setelahnya, "Ah, makasih.."

Lalu keduanya sama-sama salah tingkah.




more than ok

more than ok― chaewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang