Jealous Jennie

4.4K 479 136
                                    

Kalo aing bilang vomment vomment ya?

Vote...

Comment

Vote...

Comment...

Comment!

Don't mess up my typo.

Udah bacotnya, happy reading

Malam berganti pagi, Jennie membuka matanya dan melihat jam ternyata sudah pukul 6 pagi. Dia merasakan tangan melingkar di perutnya.

Perlahan dia melepaskan diri dari tangan itu lalu beranjak pergi. Karna Dara sedang tidak ada di rumah, Jennie harus membuat sarapan untuk adiknya.

Sedangkan, di kamar, Rose sedang tertidur tidak merasakan kehafiran Jennie pun terbangun. Dia tidak melihat  Jennie disampingnya.

"Eonnie? Eonnie!!! EONNIE!!! HUA..... EONNIE.... TTEONAJIMAA...." Rose berteriak dan teriakan itu membuat Jennie panik dan berlari kebawah.

Jennie berlari dan menghampirinya yang sedang menangis diatas tempat tidur. "Rosie... Kau kenapa sayang?" tanya Jennie.

Rose melihat Jennie langsung memeluknya, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang kakak.

"Kenapa eonnie meningggalkanku?" ucapnya sambil terisak.

"Aniyo, eonnie tidak meninggalkanmu sayang, eonnie hanya membuat sarapan untuk kita."

Perlahan pelukan itu terlepas. Rose menghapus ingusnya dengan lengan bajunya. Iyw jan ditiru ya ANJIM!

"Sudah siang, Kajja, kita sarapan lalu ke sekolah"

Rose mengangguk lalu turun ke bawah. Tangan mereka saling bertautan, entah kenapa Rose sangat manja hari ini.

Setelah mandi dan bersiap-siap, mereka pergi ke sekolah bersama. Mereka memakai Bis karena mobil mereka masih di bengkel.

Mereka sampai dan disambut para Fansé.

"Rose! Bogoshipda!"

"Rose! Kemana saja kau? Aku merindukanmu!"

"Rose! Kau masih mau jadi kekasihku kan?"

"Marry me Rosie!"

Jennie membulatkan matanya saat ada seseorang yang memanggil Rose dengan sebutan 'Rosie'.

Fansé sudah mengerubungi mereka dan siap menerkam Rose kapan saja. Rose bersembunyi dibalik punggung Jennie.

"Eonnie..."

Rose memeluk pinggang Jennie, menempelkan tubuh mereka dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jennie.

"Jangan ganggu adikku" ucap Jennie dingin.

"Hey, diamlah, kami hanya ingin bertemu dengan idola kami"

"Kalian bukan bertemu, tapi kalian menganiayanya, terakhir kulihat adikku datang dengan keadaan mengenaskan dan lipstik di kening dan pipinya. Siapa yang menciumnya?" tanya Jennie dingin.

"Aku! Aku mencium keningnya, sangat sulit karna Rose sangat tinggi" ucap seseorang disudut sana.

"Aku mencium pipi chipmunknya, benar-benar halus"

"Aku yang paling beruntung karna bisa mencium bibirnya" ucap seseorang.

Jennie membulatkan matanya. "Kau! JANGAN MENGGANGGU ADIKKU JIKA TIDAK MAU MENYESAL! ARRASEO?"

Just Jennie & RosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang