Seharian ini, chaennie tidak bertegur sapa sama sekali. Rose mengacuhkan Jennie dengan sibuk bermain basket bersama Lisa dan Seulgi, sedangkan Jennie masih bingung harus bagaimana, niatnya untuk menghindari Rose sekarang membuatnya marah.
Jennie takut jika harus naik bis sendirian. Karna dia memang tidak pernah memakai Bis, berbeda dengan Rose yang mandiri, dia dengar saat di Aussie, dia berangkat ke sekolah menggunakan Bis.
Jennie memutuskan untuk menunggu Taxi. Rose masih les basket jadi Jennie pulang duluan. Sialnya saat dia masih menunggu, hujan turun. Dia berteduh di halte dekat sana. Namun bajunya tetap basah terkena percikan air.
Dia tidak bisa terlalu lama kedinginan, dia bisa sakit nanti. Bagaimana ini? Nanya gw lu? Meneketehe.
Jennie hanya bisa memeluk dirinya sendiri, udara sangat dingin membuat dirinya menggigil kedinginan.
Sedangkan, di sekolah Rose sedang berlatih terganggu dengan suara hujan. Dia berharap Jennie sudah pulang ke rumah.
Latihan selesai, ternyata dua jam itu sebentar jika dipakai latihan. Paan si
Rose meluruskan kakinya dan mengelap keringatnya, hingga satu hoobae mengejutkannya.
"Sunbaenim!"
"Mwo?"
"Jennie Sunbaenim, dia..."
"Dia kenapa? Dia sudah pulang?"
"Ani, dia masih di halte, bajunya basah dan dia menggigil"
Rose membulatkan matanya. Meraih jaket kulitnya lalu menyusul Jennie.
Dia melihat Jennie sedang memeluk dirinya sendiri, bibirnya pucat pasi, Rose menghampirinya menembus derasnya hujan.
Jennie yang sedang menahan dingin itu merasakan hangat. Dia mendongkak melihat Rose sedang memeluknya dengan jaket di tangannya.
Rambutnya basah, dia sexy sekali. Dikeadaan seperti ini saja Jennie masih bisa berfantasi. Ajaib sekali cerita author.
"Kenapa Eonnie masih disini?"
Jennie masih terdiam.
"Eonnie..."
Jennie masih menatap wajah Rose. Rose mulai geram dan memeluk Jennie erat hingga dia susah bernafas.
"R-Rosie... Eonnie takbisa... Ber... Nafash"
Rose mengendurkan pelukannya. "Kenapa Eonnie masih disini? Kau bisa sakit jika kedinginan begini"
"Aku... Takut menaiki Bis. Jadi aku menunggu Taxi. Tapi... Aku malah terjebak hujan"
"Jika kau takut kenapa nekad pergi sendiri? Kau bisa menungguku"
"Aku... Takut, kau sedang marah padaku" ucap Jennie menunduk.
Rose menghela nafas. "Semarah apapun aku padamu aku tak mungkin tidak mempedulikanmu. Bagaimanapun kau eonnie ku." ucap Rose mengangkat dagu Jennie.
Jennie terdiam. Posisi mereka masih berpelukan. Rose melepaskan pelukannya dan membenarkan Jaket yang Jennie pakai.
"Kajja, kita menumpang pada mobil Seulgi Eonnie saja"
Jennie mengangguk dan ikut berjalan. Namun kakinya lemas dan hampir terjatuh untung Rose menahan tubuhnya.
Rose menyentuh kening dan leher Jennie. Jennie demam.
Namun Jennie malah merinding dengan sentuhan Rose. Dia merasa campur aduk, bahagia, khawatir, dan lain lain lah ANJIM!
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Jennie & Rosie
Fiksi Penggemar"Aku menyayangimu Rosie" "Aku juga... Mencintaimu" Langsung baca aja ANJIM!