Semenjak kejadian itu, hubungan Chaennie menjadi berjarak lagi. Sekarang tak ada lagi rangkulan, pelukan, sikap manja, atau ciuman dari keduanya.
Rose lebih seperti menjauhi Jennie. Sedangkan Jennie lebih "I don't know what to do" bernada ANJIM.
Seperti hari ini, Rose sedang mengerjakan pr di meja belajarnya yang terhalang dua ranjang dan satu nakas dari meja Jennie.
Rose mengerjakannya dengan mendengarkan musik lewat headphone nya, sedangkan Jennie dengan koyo di pelipisnya.
Plis deh jen, lu mau jadi brand ambassador koyo apa pegimane?
Tak lama, Rose sudah selesai dengan tugasnya. Dia mencabut headphone nya lalu membuka akun sosial medianya sambil minum susu Strawberri.
Jennie Meliriknya. Apa tidak ada niatan sedikitpun dari Rose untuk membantunya?
Rose memutar kursinya dan masih menatap ponselnya. "Astaga" gumam Jennie menarik sudut bibirnya kebawah.
Ponsel Rose berbunyi menandakan ada yang menelfonnya.
Dia keluar kamar. "Yeoboseyo? Ahh nee?..."
Jennie menelfon Jisoo.
"Yeoboseyo..."
"Jis bisa kau bantu ak-"
"Akhhh pelan pelan bodoh, bagaimana jika berdarah!" pekik Jisoo dari sebrang sana.
"Kau sedang apa? Apa aku mengganggu?"
"Aku sedang mersama Lisa, aahhh yak!"
"Eoh, aku... Mengganggumu ya? Yasudah aku tutup telfonnya."
"Astaga, mereka sedang apa?" gumam Jennie.
"Baiklah, aku pergi sekarang" ucap Rose memasuki kamarnya dan memakai jaket lalu pergi lagi.
"Dia mau kemana" gumam Jennie.
Jennie mengintip keluar kamar melihat Rose sedang izin kepada ibunya.
Setelah kepergian Rose, Jennie menghela nafas lalu pergi mengerjakan tugasnya kembali.
*****
Jennie terbangun dari tidurnya dengan mata panda. Dia mengerjakan tugasnya semalaman namun hasilnya nihil, dia melihat ranjang Rose sudah rapi. Pasti dia sudah bangun, dia melihat jam ternyata sudah pukul 06.30.
"Astaga! Dasar bodoh!" pekiknya lalu pergi mandi dengan cepat, setelah itu dia memakai seragamnya lalu pergi kelantai bawah. Terlihat ayah, ibu, dan Rose yang sedang sarapan.
"Astaga, kenapa tidak ada yang membangunkanku?" ucap Jennie.
"Biasanya kau bangun sendiri Jen" ucap Dara.
"Tidak begitu, semalam aku begadang karna mengerjakan tugas."
"Aku selesai. Aku duluan" ucap Rose lalu memakai tasnya.
"Buru-buru sekali? Kalian tidak pergi bersama?"
Jennie menatap Rose yang ternyata sedang menatapnya. "Eummm biarkan saja Rosie duluan, mungkin dia sedang buru-buru" ucap Jennie.
"Aku akan menjemput seseorang, aku duluan eoh?"
Rose meraih kunci motornya lalu pergi dari ruang makan.
"Kalian sedang bertengkar?" tanya Ibu.
Jennie menggeleng. Dia tidak mungkin bicara pada orang tuanya jika Rose sedang marah padanya karna cintanya tidak Terbalas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Jennie & Rosie
Fanfiction"Aku menyayangimu Rosie" "Aku juga... Mencintaimu" Langsung baca aja ANJIM!