Issues

3.3K 402 54
                                    

Jennie menatap malas Rose yang sedang bertukar pesan dengan Suzy. Sekarang mereka akan tidur di kasur Jennie.

Tapi Rose masih sibuk dengan ponselnya dan itu membuat Jennie sedikit umm.... Cemburu.

Rose tidur di bahu Jennie membuat Jennie bisa melihat chatt jika dia meliriknya.

"Aku mengantuk" ucap Jennie.

"tidurlah" ucap Rose tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Aku tidak bisa tidur jika kau terus tertawa sendiri begitu"

Rose mengerti Jennie itu terganggu akhirnya mematikan ponselnya dan beralih memeluk Jennie.

"Mianhae, aku sudah mengabaikanmu"

"Hmm Gwenchana."

Rose membenamkan wajahnya di dada Jennie yang empuk -empuk gimana... Gitu.

"Eonnie,"

"Hmmm?"

"Apa aku boleh punya kekasih?" tanya Rose.

"Kenapa kau bertanya padaku?"

"Aku hanya takut kau tidak mengijinkanku" ucap Rose.

"Kukirq dia memberi kode" gumam Jennie.

"Hmm? Jadi?"

"Terserah padamu Rosie, kau yang menjalaninya, aku hanya bisa mendukung" ucap Jennie mengusap kepala adiknya.

Rose mengangguk. "Good night eonnie, sweet dream"

Mereka pun tertidur, keesokan harinya Chaennie pergi bersama dengan mobil mereka yang sudah keluar dari bengkel.

Rose menyetir sedangkan Jennie masih memoles wajahnya agar lebih enak dipandang.

"Jangan terlalu cantik, nanti banyak yang menggodamu" ucap Rose.

"Wae?"

"Aku tidak suka saja ada yang menatap Eonnie dengan tatapan mesum mereka" ucap Rose tegas. "Cukup aku saja" gummnya.

Jennie selesai. "Kita sudah sampai. Eonnie, aku ke kelas Suzy dulu eoh?"

"Wae? Kau meninggalkanku? Jinjja?"

"Aniyo. Jika ingin ikut, ikut saja. ayo"

"Shireo. Lebih baik aku tidur di kelas daripada ikut melihatmu disana" ucap Jennie lalu pergi ke kelasnya.

Rose menghela nafas lalu pergi ke kelas Suzy. Katanya dia ingin memberinya susu Strawberri lagi.

Dia sampai lalu mengetuk pintu kelas. "Anyeong, ada yang melihat Bae Suzy?"

"Huaaaaa" satu kelas Histeris saat melihat Roseanne mengunjungi kelas mereka.

"Roseanne! Kau menerima lamaranku?"

"Akhirnya pangeran berkudaku datang juga"

"Roseanne, kita ke apartemen sekarang!"

"Diam!" terik Suzy.

Suzy mendekati Rose dan tersenyum manis. "Hai"

"Hai, maaf. Semalam aku ketiduran jadi tidak membalas pesanmu" ucap Rose.

"Arraseo. Ini, aku punya susu untukmu"

"Waahh Gomawo. Kau teman terbaikku" ucap Rose.

"Hanya teman?" tanya Suzy.

"Eoh. Karna aku hanya milik... Sepertinya sebentar lagi masuk. Aku ke kelas dulu eoh? Nanti istirahat bertemu lagi"

Suzy mengangguk. Dekat dengan idolanya sangat menyenangkan.

Rose tiba di kelas. Dan duduk disamping Jennie. Benar saja, dia sedang tertidur.

Setelah beberapa menit, belum juga ada guru yang datang.

Lalu sang ketua kelas atau Kim Hanbin memberi tahu kan bahwa semua guru rapat untuk perkemahan dan kita semua jam kosong.

Rose ikut meletakkan kepalanya diatas meja. Menatap Jennie yang sedang tertidur.

Dia semakin lucu saja jika sedang tdrtidur. Tangan Rose terulur lalu mengusap rambut Jennie.

"Eonnie..."

Rose mendekatkan wajah mereka melihat Jennie dari dekat. Mata indah itu, hidung mancung itu, bibir sexy itu... Ugghhh.

"Please" gumam Rose.

Rose menyatukan kening mereka tak mempedulikan saku kelas menonton adegannya.

Jam istirahat Jennie sudah bangun dan pergi kekantin bersama Roae dan Teman-temannya.

"Jen,kau sudah mengerjakan PR fisika dari Kim Sonsaengnim?" tanya Jisoo.

"Belum, itu sangat sulit. Aku menyerah"

"Aku juga. Ini begitu sulit" ucap Irene.

"Aku punya kunvi jawabannya sayanh, kau mau lihat??" tanya Seulgi.

Seulgi dan Lisa satu kelas di kelas Ips, sedangkan Jennie dan Jirene di kelas Ipa.

"Jinjja? Aku mau!"

"Aku bisa membantumu sayang, jika kau mau aku bisa ke rumahmu pulang nanti" ucap Lisa diangguki Jisoo.

Jennie menghela nafasnya, tidak ada yang mau membantunya.

"Aku ke kelas Suzy dulu eonnie. Anyeong" pamit Rose.

Jennie menghela nafas. Percuma saja, dia selalu sendiri. Seharusnya dia tidak debut dengan lagu berjudul "solo" tapi "Together" agar dia tidak kesepian.

"Salah orang ANJIM!" -Jennie.

"Readers bayangin Jennie BP, gak salah dong"

"Hai" sapa Rose.

"Oh, hai. Kau sudah lama?" tanya Suzy.

"Baru saja. Kita kekantin?"

Auzy mengangguk. Ternyata untuk dekag dengah Roseanne Park hanya harus berteman dengannya.

Maaf pendek, kalo author gak males author dobel uo deh, gajanji.

Just Jennie & RosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang