Yang nungguin kejadian Rosie ama Suzy mana suaranya?
Krik krik
****
Rose terbangun. Kepalanya sangat pening, dia melihat sekeliling dan dia menyadari sedang tidak berada di kamarnya.
Dia ingat semalam dia mabuk dan pergi memesan kamar bersama Suzy. Dia melirik Suzy yang tertidur disampingnya sambil digulung oleh selimut.
Rose mengusap wajahnya. Kenapa dia so sekali ingin mabuk?
Rose menjitak kening Suzy. "Bangunlah!"
Suzy menggeliat lalu bangun dengan selimut yang masih melilit tubuhnya. Perlahan dia membuka lilitan itu dari tubuhnya.
"Astaga gerah sekali" gumam Suzy.
"Tentu gerah, semalaman kau menggulung diri dengan selimut itu hingga aku kedinginan"
"Mianhae"
"Sudah, ayo pulang"
"Kau masih pusing?" tanya Suzy.
Rose menggeleng. "Masih sedikit. Tapi masih bisa aku kendalikan. Kajja"
Mereka sampai di parkiran. Rose hendak menaiki motornya namun Suzy menahan tangannya.
"Rose..."
"Wae?"
"Jangan dipaksakan"
"Maksudmu?" tanya Rose.
Suzy tersenyum lembut lalu mengelus tangan Rose yang ada di genggamannya.
"Jika kau hanya menjadikan aku objek uji coba, kenapa kau tidak langsung saja?"
"Aku tidak mengerti"
"Rose, aku tahu kau mencintai Jennie. Semalam kau mengatakan semuanya. Kau mencintainya? Tapi kenapa kau malah menerima cintaku?"
Rose menunduk. "Itu... Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Tapi... Aku tahu kau mencintaiku. Jika kau mencintaiku dengan tulus, kenapa aku harus memerjuangkan orang yang hnya memberikan harapan palsu?"
Suzy menggeleng. Dia menangkup pipi Rose. "Jennie tidak memberimu harapan palsu. Dia juga mencintaimu, tapi dia merasakan sedikit tabu mencintai saudara sendiri. Walau kalian saudara tiri. Salahku juga karna aku pernah mempengaruhinya dulu. Jika saja aku tahu kalian saling mencintai, mungkin aku tidak akan melakukan itu. Saat itu aku tidak tahu jika kau juga mencintai Jennie. Rose, maafkan keegoisanku" ucap Suzy menunduk.
Rose menghela nafas. Lalu menarik Suzy agar dia peluk. "Gwenchana. Yang terjadi biarlah terjadi. Kita lihat saja bagaimana skenario tuhan berjalan" ucap Rose lembut. Walau dia tidak suka dengan cara Suzy mendapatkannya, tapi dia tidak bisa membentaknya, apalagi dia perempuan.
"Kita pulang?" lanjutnya.
Suzy mengangguk dan Rose pergi mengantarkan Suzy pulang.
Yah, kalian salah. Mereka tidak melakukan yang iya-iya, mereka hanya tidur trs Rose curhat saat gak sadar.
Rose sampai di rumah. Keadaan sepi. Kemana Jennie? Ini akhir pekan.
Rose melihat Jennie sedang memasak di dapur. Dia menghampirinya. Sedikit canggung tapi apa boleh buat? Masalah mereka harus segera selesai.
Rose mengambil gelas yang berada tepat disamping Jennie. Ternyata Jennie sedang memasak.
"Kenapa hanya sedikit?" tanya Rose tanpa menatapnya.
"Kau pulang? Kufikir tidak"
"Rumahku disini" ucap Rose lalu meneguk air itu sampai habis.
"Jika ini rumahmu kemana kau semalam? Kufikir club adalah rumah barumu bersama Suzy. Kau tahu bagaimana pusingnya aku saat ayah dan ibu menanyakan dirimu? Aku sangat panik, aku-
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Jennie & Rosie
Fanfiction"Aku menyayangimu Rosie" "Aku juga... Mencintaimu" Langsung baca aja ANJIM!