Our contact

2.6K 325 112
                                    

Sudah satu bulan hubungan Chaennie menjadi LDR, Biasanya mereka melakukan Vc. Seperti sekarang, Rose sedang melakukan panggilan Video dengan Jennie.

"Bagaimana kuliahmu?"

"Baik"

"Apa kau punya teman disana? Mereka memperlakukanmu dengan baik kan? Kau tidak di Bully kan?"

Jennie terkekeh diseberang sana. "Tidak Rosie, jangan khawatir. Disini aku baik-baik saja."

Rose mengangguk. "Jaga dirimu baik-baik eoh? Sekarang kita sedang berjarak. Aku tidak bisa melindungimu"

Jennie mengangguk. "Nee."

"Pergilah tidur. Sepertinya disana sudah sangat larut"

"Ya, memang sudah larut disini"

"Eoh. Selamat malam Wifey"

"Selamat malam Rosie"

"No. Katakan selamat malam Hubby"

"Aishh shireo"

"Ayolah. Aku kan sudah mengurus anak kita selama ini. Setidaknya ucapanmu itu adalah balasan paling ind-

"Selamat malam Hubby" potong Jennie lalu mematikan panggilannya.

Rose tersenyum lalu melihat jam. Masih pukul 8 malam. Berarti di Auckland sudah pukul 11 malam.

Rose berniat untuk tidur. Namun sepertinya dia tidak bisa tidur. Tangannya terus bergerak mengelus



















































































































Anaknya. Kuma.

*****

Keesokan harinya, Rose pergi ke kampusnya. Dia menemui beberapa temannya. Tepatnya Lisa dan Wendy

"Kau kesiangan Chae? Kenapa?" tanya Lisa.

"Semalam aku melkukan Video Call dengan Eonnie. Lalu tidak bisa tidur. Semalam aku tidur pukul 2"

Lisa menggeleng.

"Berapa lama Jennie sisana Rose?" tanya Wendy.

"Eum entahlah. Mungkin tiga tahun atau lebih. Itu pun baru kuliahnya saja."

"Sepertinya kau harus segera melamarnya"

"Hah?" kejuta Rose.

Wendy tersenyum. "Selama itu, jika kalian tidak pernah bertemu mungkin dia bisa melupakanmu. Ingat, yang setia akan kalah oleh yang selalu ada. Kita tidak tahu siapa yang bisa menjadi temannya. Bisa saja dia mengisi hari-hari Jennie yang harusnga kau isi. Dan semua cinta yang harus kau miliki kini menjadi miliknya"

Rose berfikir. "Majjayo. Lalu? Aing teh kudu eottoke?"

Wendy mengajak Lisa dan Rose merunding.

"Hah? Jinjja? Bagaimana jika dia malah melupakanku?" tanya Rose.

"Tidak akan. Percaya padaku" ucap Wendy.

"Tapi jika kau melakukan itu juga, pada akhirnya Jennie memang akan menjadi milikmu" ucap Lisa.

"Baiklah. Akan aku coba"

||¦||¦¦

Setelah beres beres di apartemennya, Jennie duduk si sofa. Dia berniat untuk menghubungi Hubbynya yang jauh disana.

Just Jennie & RosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang