Saingan

3.8K 427 62
                                    

Malam dikediaman keluarga Park, si sulung sedang menonton TV diatas Sofa, dan dipahanya ada kepala adiknya yang sedang berbaring.

Sesekali si sulung mengusap rambut blonde adiknya.

"Eonnie..."

"Hmm?"

"Aku bosan"

"Eonnie juga. Kau mau apa?"

"Aku mau..." Rose memajukan bibirnya ragu-ragu, tapi tidak jadi. "Aniya, entahlah, authornya tidak kreatif"

Apeuni? -_

Nyanyi aja sonoh

"Eonnie, bagaimana jika kita bernyanyi saja?" usul Rose.

"Ide bagus,"

"Aku ambil gitarku sebentar"

Jennie mengangguk. Rose pergi membawa gitarnya. Lalu kembali pada Jennie.

"Bagaimana jika di belakang rumah?"

Jennie mengangguk. "Aku bawakan kau susu Strawberri" ucap Jennie.

Rose mengangguk dan dengan semangat dia pergi ke belakang rumah, dia menunggu di kursi panjang.

Jennie menghampirinya dan memberikan susu Strawberri padanya.

Rose mulai metik gitarnya.

"If you really...
Really love me, malhaejwo
Na eobs-i haludo beotil su eobstago really really...
Jibchaghal mankeum wohandago...
Really...

"If you really...
Really want me malhaejwo
Neo jeoldae jamsido hannun an pandago really really
Daleun namjawaneun daleudago Really"

"Hanbeon haejunmyeon du beon haejul ge ppoppo
Geuleohdago hambulo deul-idamyeon no no
Dul-i nunman maj-eumyeon haha hihi hoho
Oelowossdeon jinannal-eun neolo inhae no more"

"Rosie,"

"Hmm?"

"Apa kau bahagia?"

Rose menghentikan petikan gitarnya. "Kenapa eonnie bertanya begitu?"

"Aku hanya khawatir jika kau-"

"Ssttt.... Aku bahagia eonnie, dengan kehidupanku, dengan pernikahan orang tua kita, dengan mempunyai eonnie sepertimu. Aku sangat bahagia"

Jennie mengangguk lega. Dia hanya takut jika Rose tidak suka dengan pernikahan orang tua mereka dan pura-pura bahagia.

"Rosie?"

"Nee?"

"Boleh eonnie bertanya?"

"Tentu, eonnie ingin bertanya apa? Newton? Aliran listrik? Tagihan listrik? Aku heran kenapa di pelajaran IPA harus ada menghitung tagihan listrik, bukankah itu pelajaran ekonomi?"

"Hey? Aku ingin bertanya."

"Oh ya, silahkan, hehe"

"Siapa adikmu di Aussie itu?"

"Yang mana? Adikku banyak disana"

"Yang... Mengambil First Kiss mu"

Rose tersenyum.

*****

Disebuah pagi yang cerah, seorang yeoja berjalan sendirian di lorong sekolah, dia tersenyum menyapa murid murid yang akan menjadi temannya.

"Anyeong Sunbaenim," sapa yeoja itu.

"Nee? Ada yang bisa aku bantu?"

"Bisakah Sunbaenim menunjukkan ruang kepala sekolah?"

Just Jennie & RosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang