✧ ۪۪Part'e 6 ཻུ⸙͎

251 68 20
                                    

*ૢ✧ ཻུ۪۪⸙͎ Happy Reading ೫   ⃟ ཹ։

⚛⚛⚛

"Gue tadi balik," Maura diam, "Gue udah tau ada 2 orang yang ngebunuh gue, tapi lo yang harus pastiin."

"Bagus dong jadi gue gak bantuin lo lagi." ucap Dwi enteng.

"Ini kemungkinan ada sangkut pautnya sama kakak lo!"

"Kakak? dia gak mungkin bunuh lo."

"Ini juga masih perkiraan gue, dan lo gak tau masa lalu gue, Bir sama Bella." Maura terlihat sedang serius sekarang jadi Dwi tidak ingin mengajaknya bercanda.

"Gue udah suruh Bir dateng kesini."

⚛⚛⚛

20.00

Bel rumah berbunyi....

Bella yang mendengar pun membuka pintu dan ia terkejut melihat siapa yang datang. Penampilan laki-laki itu cenderung lebih kalem dan tidak terlihat memakai barang branded, tidak seperti penampilan Bella.

"Azka???" Dia langsung memeluk laki-laki itu. Kekasihnya. "Kesini naik apa?" lanjutnya masih memeluk sang kekasih.

"Gak naik apa-apa, sengaja jalan. Aku punya sesuatu buat kamu."

Bella langsung menarik tangan Azka ke ruang tengah dan menyuruhnya untuk duduk, "Apa?" Bella sangat senang Azka datang ke rumahnya.

"Ini..." Sebuah kalung emas dengan pion bunga. "Sini aku pasangin." lanjutnya.

Bella langsung duduk di pangkuannya dan Azka memasangkan kalungnya. Setelahnya Bella mencium pipi Azka dengan sayang, tidak sampai disitu Azka langsung menarik tengkuk Bella dan mendaratkan bibirnya pada bibir Bella. Azka yang mulai melumat serta Bella mengizinkan atau mungkin menginginkan? mulut mereka masih bertaut, Azka mulai memainkan lidah nya, hingga...

"Kakak!!!" Teriak Dwi lalu menarik Bella dan tautan mereka terlepas begitu saja karena Dwi.

"Lo apain kakak gue! pergi gak!"

"Apasih bocah PRIK," ujar Bella.

"Diem kakak, atau gue bilangin ke papah nih." ancam Dwi.

Dwi terus memaki Azka dan mendorongnya untuk keluar dari rumah, hingga akhirnya Azka mengalah dan pulang.

"Dwi jangan, aduh lo dalam bahaya!" ucap Maura gelisah yang sedari tadi membuntuti Dwi.

"Kakak." panggil seseorang didepan pintu dan menyelonong masuk begitu saja.

"Bir???" ucap Bella, "Lo ngapain disini? kalian kenal? gue gak suka ya kalo lo deketin Dwi." lanjutnya.

"Bukan urusan lo!" Bir langsung menarik tangan Dwi dan mengisyaratkan Maura untuk mengikutinya.

-ooo-

"Gue kira hubungan kalian baik-baik aja." cerocos Dwi yang masih terus diseret Bir entah kemana.

"Mau kemana udah malem! gue takut dimarahin papah."

Triskaideka Phobia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang