*ૢ✧ ཻུ۪۪⸙͎ Happy Reading ೫ ⃟ ཹ։
⚛⚛⚛
Dwi menaikan salah satu alisnya, siapa yang mengirim pesan di tengah malam? dan ingat phobia Dwi tidak mudah untuk dihilangkan.
+62xxxxxxxxxxx
Kau jangan ragu! aku menunggumu.
Jika tidak, orang yang kau sayangi akan meninggal ditanganku.
Kembali ada notif dari nomer telepon yang sama. Dwi membelalakan matanya melihat chat ke-3 dari orang yang sama.
"Azka?!" gumam Dwi.
"Kenapa Dwi?!!" tanya mereka.
"Ah...eng-enggak gue mau keluar ya? kalian jagain rumah, biasanya papah balik jam 9 atau jam sepuluh pagi. Gue sebentar kok keluarnya." ucap Dwi dibalas deheman Nata, berbeda dengan Bir yang merasa aneh.
"Aku temenin ya?" tanya Bir namun Dwi menggeleng cepat.
"Kaga, gue bisa sendiri. Kalian kalo mau tidur, pilih aja kamar gue atau Bella asal jangan sekamar!" kekeh Dwi, bercanda tapi disertai rasa cemburu yang membuncah.
Dwi langsung memakai crewneck oversize dan jeans panjang lalu membawa tas selempangnya. Untung mereka mengizinkan, fikirnya.
"Bye... gue keluar dulu."
"Oke. hati-hati."
Dwi sudah keluar dari kamarnya disusul Nata, Bir dan Maura yang ingin menunggu diruang tengah saja.
"Ta!!! kalau Dwi kenapa-napa gimana? kok malah nyantai sih?" tanya Bir.
"Gue... gue deg-degan kalo di deket dia, tadi aja gue gugup." balas Nata mendapatkan decakan dari Bir.
"Dasar!!! aku ikutin kak Dwi dulu, Maura ayo ikut!" ucap Bir lalu membawa kunci mobilnya menyusul Dwi.
⚛⚛⚛
Dwi tengah berjalan menuju taman, dia tidak kuat dengan aura yang dia rasakan sekarang. Dia meremas ponselnya merutuki kelakuan bodohnya untuk keluar malam sendiri tanpa membawa kendaraan.
"Sial...merinding gini! apa ini Azka ya?" tanyanya pada diri sendiri.
Dwi celingak-celinguk di taman tidak menemukan siapapun. Ting! Ia mendapatkan notifikasi chat lagi.
+62xxxxxxxxxxx
Kau mendekatlah pada kursi putih dekat pohon.
Itulah chat ke-4 yang dia dapat dari orang yang sama, dia sedikit ragu tapi dengan cepat dia duduk dikursi putih itu. Hingga tak lama datang seseorang memakai hoodie hitam kebesaran dan celana hitam menyeringai.
~~~
"Maura! taman dimana? tunjukin jalannya." titah Bir terburu-buru pada Maura yang berada disisinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Triskaideka Phobia [END]
Mystery / Thriller𝐉𝐮𝐦𝐚𝐭 𝟏𝟑 𝐃𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 "Happy birthday to me... happy birthday to me... happy birthday... happy birthday... happy birthday to me....." Wanita itu bernyanyi dan mengasah pisau yang akan dia gunakan untuk memotong kue. Aneh! mengapa? kalian...