✧ ۪۪Part'e 14 ཻུ⸙͎

174 47 28
                                    

*ૢ✧ ཻུ۪۪⸙͎ Happy Reading ೫ ⃟ ཹ։

⚛⚛⚛

Dwi sudah duduk di sofa yang disediakan pihak sekolah untuk para peserta lomba dansa pasangan. Ada sekitar 50 pesaing dilomba dansa tahun ini. Dan Dwi sudah memenangkan babak penyisihan dan tinggal berlomba lagi dengan 15 pasangan.

Dwi memijat ujung pelipisnya, matanya masih berkunang-kunang saat ini memori itu terulang lagi. Rasanya Dwi ingin menyerah, namun telat.

"Alla minum dulu." Nata yang menyadari phobia Dwi kumat berusaha menenangkannya.

"Iya..."

"Masih pusing?" tanya Nata yang dibalas deheman Dwi.

"Maafin gue terlalu egois soal lomba ini." ucapnya lirih.

"Gak papa, udah terlanjur. Gue juga salah gak bisa ngontrol pikiran." jawab Dwi.

"Yakin mau lanjut? sekarang challenge dansa di atas kain." tanya Nata memastikan.

"Ya."

-ooo-

Semua pasangan sudah berkumpul di aula, banyak pasang mata yang sudah tidak sabar menunggu siapa pemenang lomba tahun ini. Dan pemenang di tahun sebelumnya adalah Bella, sekarang pun Bella sudah siap bersama Azka untuk mempertahankan posisinya.


"Eh liat tuh si Bella mirip sama si Dwi."

"iya ya...gue baru nyadar sih...tapi Bella lebih cantik, kalau si Dwi tuh kusut kayak gak bisa jaga diri."

"Menurut gue sih Bella yang menang."

"iya kayaknya Bella."

Bisikan-bisikan dari para penonton yang sudah pasti mendukung Bella untuk menang. Dwi hanya bisa menghembuskan nafas gusar berusaha untuk tidak mempedulikan omongan tetangga.

Tak lama 15 kain putih di tata dengan rapih di aula. Dan semua pasangan di arahkan menuju kainnya masing-masing. Peraturan tantangan ini, jika ada yang keluar dari kain atau terjatuh maka pasangan itu akan didiskualifikasi.

Tubuh Dwi menegang, keringat dingin mulai bercucuran dan matanya berkunang-kunang. Nata yang melihat itu langsung melingkarkan tangannya dipinggang Dwi. Ketika Dwi menatap Nata, fikirannya langsung kosong. Dia tidak merasakan apapun, dan...

Brukk!!!

Dwi kembali ke alam bawah sadarnya, iamelihat Bella tersungkur dan menahan malu. Dwi mengedarkan pandangannya dan di tempat dansa hanya ada Bella, Dwi, Azka dan Nata. Apa maksudnya?

Prok...prok...prok...

Semua orang bertepuk tangan.

"Alla kita menang...kita menang yeay!!!" Nata berjingkrak jingkrak kegirangan, Dwi linglung setaunya dia baru saja menatap Nata.

Triskaideka Phobia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang