✧ ۪۪Part'e 21 ཻུ⸙͎

151 44 21
                                    

*ૢ✧ ཻུ۪۪⸙͎ Happy Reading ೫   ⃟ ཹ։

⚛⚛⚛

Sejak kejadian itu Dwi menjadi lebih murung dan menjauhkan diri dari Anka. Soal ingatannya sedikit demi sedikit sudah mulai kembali berkat bantuan Maura dan Bir tentunya. Dia semakin menjauhi Nata si pengkhianat itu.

"Lo jangan murung terus Dwi... nyokap lo meninggal bukan karena lo, tapi emang takdirnya gitu." ucap Maura berusaha menguatkan Dwi. "Lo juga katanya suka sama Nata, doi udah putus tuh hehehe..." ucap Maura lagi mencoba memecahkan keheningan.

Ya, Bir sudah tidak tahan dengan hubungannya yang tidak berbuah hasil, sebanarnya dia hanya memanfaatkan Nata untuk mengorek informasi. Bir minta putus dari Nata, yang mereka fikir Nata akan mencak- mencak karena Bir adalah cinta pertamanya, namun Nata menerima bgeitu saja keputusan Bir.

"Gue... benci sama dia..." lirih Dwi.

"Percaya kan sama gue?" tanya Maura dibalas deheman tidak bersemangat dari Dwi, "Lo udah inget kenapa Bella gak balik?" lanjutnya.

"Belom...gue gak inget siapa yang bawa gue balik dan Bella kemana. Ingetan terakhir gue pas Nata ngehapus ingatan gue." jawab Dwi.

"Lo harus tetep jaga kontak mata sama Nata ya... gue mau keluar dulu." ucap Maura lalu melayang menembus dinding.

⚛⚛⚛

Beberapa hari lagi Dwi genap berusia 17 tahun, keinginannya saat ini adalah kakaknya kembali dan keluarga yang dulunya hancur akan ia bangun menjadi lebih baik.

Dwi sedang berjalan menuju kelasnya dan tidak sengaja melihat 2 orang tengah berbincang digudang. Dwi yang memang penasaran mulai menguping, pasalnya suara tersebut sangat ia kenali.

"Azka...Nata..." batin Dwi, "Semoga gue dapet petunjuk keberadaan Bella... gue pengen dia balik." lanjutnya.


"Ka! kenapa Bella belum dibalikin, gue bisa ubah fikiran nya, bego banget sih lo!" ucap Nata.

"Gak! gue masih cinta sama dia, tapi... gak tau lah pokoknya jangan hapus ingatan dia, kasian!" jawab Azka.

"Plin plan Lo jadi lakik! Terus lo mau ketahuan udah bunuh Maura?! gue kira main ama lo aman ternyata pengecut karena cinta!"

"Lo!!! ARGH!!! awas aja kalo lo mainin fikiran gue!" bentak Azka lalu pergi keluar gudang.

Dwi langsung berlari menuju kelas ketika Azka ingin meninggalkan Nata, takutnya dia terciduk oleh Azka atau Nata. Pusing....itu yang ia rasakan sekarang.

"sshh...ayo inget!! gue pasti inget."

Dwi menenggelamkan kepalanya pada kedua lipatan tangannya.

~~~

"Kak... mereka... yang udah bunuh Maura kak!!! mereka psikopat, kakak jangan deket-deket sama mereka." Dwi yang belum pingsan sempat berbicara itu pada Bella.

Triskaideka Phobia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang