✧ ۪۪Part'e 13 ཻུ⸙͎

171 48 20
                                    

*ૢ✧ ཻུ۪۪⸙͎ Happy Reading ೫ ⃟ ཹ։

⚛⚛⚛

Dwi mengerjapkan matanya beberapa kali hingga ia benar-benar sudah bisa menkondisikan penglihatannya. Dia melihat ada Bir, Nata dan Bella.

"Dwi lo gak papa?" tanya Bella terlihat cemas, apa dia benar-benar cemas? Tentu saja tidak, fikir Dwi.

"Gue gak papa..." ucap Dwi dengan suara seraknya.

"Mau balik gak?" tanya Bella lagi, Dwi mengerutkan keningnya heran kenapa Bella khawatir?

"Gak..."

"Ouh oke... gue balik ke kelas dulu ya?" ucap Bella dijawab deheman Dwi.

Ketika Bella sudah pergi, Dwi menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Seingatnya tadi dia dilapang bersama Nata dan Ariz.

"Ta... kok kakak gue kesini?"

"Gue yang kasih tau Bella dan ternyata emang kakak lo sekhawatir itu." jawab Nata seadanya.

"hmm...Bir lo kenapa disini?" tanya Dwi lagi.

"Tadi gak sengaja liat kakak dibawa kesini. Ya kesempatan buat Bir bolos pelajaran heheheh." ucapnya jujur.

"Ouh..."

"Dwi lo jangan sakit, jangan kecapean, lo harus jaga kesehatan." tutur Nata yang hanya dibalas deheman Dwi.

Nata diam-diam memperhatikan Bir yang sedang duduk didekat Dwi. Dwi heran kenapa Nata melihat Bir seperti bertanya-tanya. Namun dia memilih untuk diam saja.

⚛⚛⚛

"Makasih ta...maaf gue kaga bisa anter lo balik..." ucap Dwi dari dalam mobil.

"Iya sans aja...latihan h-1 aja ya, gue takut lo kecapean."

"hmm...yaudah kalau itu mau lo, gue balik dulu, bye ta."

Dwi melajukan mobilnya dan memarkirkannya di pelataran rumah, ketika memasuki rumah dia melihat Azka dan Bella yang sedang berlatih.

"Azka...kakak..." Dwi mengedarkan pandangannya, "papah mana kak?tumben belum di rumah." tanya Dwi.

"Gak tau, mungkin banyak kerjaannya." jawab Bella yang dibalas deheman Dwi.

Oh iya, Azka jika didepan Bella seperti tidak mengenal Dwi dan hanya tersenyum. Tapi lain jika dibelakang Bella, dia akan bersikap manis layaknya pacar.

"Yaudah kak Dwi kedapur dulu mau makan." ucapnya lalu meninggalkan mereka.

Dwi membuat telur mata sapi dan teh susu, dan langsung membawanya ke kamar. Ia tidak ingin sekedar berpapasan dengan Azka.

"Maura??!!" panggil Dwi, dan setelah menunggu beberapa menit Maura datang merusak mood Dwi untuk makan. Dwi lupa kalau Maura sering menampakkan bentuknya yang asli.

"Apa?"

"Temenin gue, lo kemana aja tadi?" Katanya sambil menyimpan makanannya di nakas. Ia tidak berniat untuk makan sekarang.

Triskaideka Phobia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang