✧ ۪۪Part'e 23 ཻུ⸙͎

137 41 22
                                    

*ૢ✧ ཻུ۪۪⸙͎ Happy Reading ೫   ⃟ ཹ։

⚛⚛⚛

02.15

Anka terbangun dari tidurnya, satu persatu undakan tangga ia turuni. Tujuannya sekarang adalah kamar Dwi. Ia ingin melihat kondisi putri keduanya.

Cklek...

Anka membuka pintu secara perlahan agar tak membangunkan sang empunya.

Dia hanya melihat kondisi putri keduanya di ambang pintu, dia sadar perlakuannya selama ini sangat salah. Jika saja dia menganggap putri keduanya ada mungkin sekarang keluarganya tidak seperti ini. Namun apa boleh buat, ia terlalu gengsi untuk mengakui kesalahannya.

"Maafin papah... papah banyak salah, buat nyentuh kamu aja gak berani. Jarak diantara kita sudah sangat besar..."

Anka kembali menutup pintu kamar Dwi dan berbaring di sofa, berdoa dan berharap Bella akan kembali.

"Papah udah liat betapa tulusnya adik kamu buat cari kamu Bella... papah mohon kembali..." lirih lelaki paruh baya itu.

Hingga akhirnya dia tertidur disofa...

~~~

"Pah...pah..." Ucap Dwi sambil menggoyahkan lengan Anka yang tertidur pulas di sofa. "Pah!" Sentak Dwi sedikit keras akhirnya dapat membangunkan Anka dari mimpinya.


"Pah kok tidur disini?"

"..."

"Gak papa kok kalo gak mau jawab, Dwi mau ke sekolah dan kayaknya pulang sekolah Dwi langsung cari kakak." tutur nya terlihat lebih sopan dari biasanya.

"Kau besok menginjak usia 17 tahun, papah harap kamu menjadi pribadi yang lebih baik." ucap Anka membuat Dwi menghentikan langkahnya.

Kini Dwi mengerutkan dahinya dan mengorek-ngorek telinganya, apa dia salah dengar? tapi Anka mengulangi ucapannya yang tadi.

"Papah kenapa?" batin Dwi.

Dia langsung keluar dan menuju sekolah tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Ia sudah terlalu bingung untuk mencerna keadaan.

⚛⚛⚛

Waktu istirahat tidak mereka sia-siakan, mereka langsung mencari Azka ke kelasnya. Tetapi hasilnya tetap sama, Azka belum kembali bersekolah. Mungkin karena kejadian kemarin ia hampir terciduk menyembunyikan Bella.

"Waduh... Dia nahan Bellanya lama!" ucap Nata.

"Ya... tapi gue harap kakak baik-baik aja. Gue gak mau pisah dari kakak gue gak mau."

"Sabar Dwi... pasti ada jalannya kok." Bir mencoba menenangkan Dwi.

Meskipun sudah gagal beberapa kali, Dwi masih mencari keberadaan Bella dan Azka. Dia tidak menceritakan semua ini pada Anka karena dia yakin papahnya tidak akan percaya.

Triskaideka Phobia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang