✧ ۪۪Part'e 16 ཻུ⸙͎

173 47 18
                                    

*ૢ✧ ཻུ۪۪⸙͎ Happy Reading ೫   ⃟ ཹ։

⚛⚛⚛

Dwi langsung meninggalkan mereka berdua, entah kemana anak itu akan pergi. Jelas-jelas fikirannya sudah dipengaruhi oleh Nata, bukan hanya fikiran tetapi hatinya juga.

"Bir... Gak mudah kembaliin ingatan yang udah di ubah Nata." ucap Maura pada Bir. "Tapi semoga Dwi ingat kejadian kemarin, gue gak mau dia jadi korban selanjutnya." lanjutnya.


"hmm...kita harus ingetin dia tentang Nata bisa merubah fikiran! ayo kita coba." Kata Bir.

Bir bergegas memangku tasnya dan menunggu supir untuk mengantarnya ke sekolah. Ia harus cepat-cepat menjelaskan dan mengembalikan ingatan Dwi.

-ooo-

Tidak lama Bir sampai di sekolah dan langsung menuju kelas Dwi tetapi Maura entah hilang kemana.

"Dwi?!!" teriak Bir ketika memasuki kelas Dwi, namun orang yang dicari tidak ada. Dia hanya melihat Azka yang sedang duduk santai membaca buku. Bir mencoba mendekati Nata yang daritadi tersenyum dan menanyakan keberadaan Dwi...


⚛⚛⚛

Dwi menyetir mobilnya ke tempat biasa untuk menenangkan fikiran, dia sudah memasuki kawasan yang ditumbuhi pohon menjulang tinggi nan rimbun.

"Gue bolos sekolah ajalah."

Dwi langsung membuka roomchatnya sekedar ingin memberi tahu pada Nata bahwa dirinya akan membolos.

Nata de Coco

Dwi
Ta! gue mau bolos ya hahaha.

Dwi
Gabut banget sih gue, mau bolos juga bilang-bilang. hahaha, jangan kangen ya.

Entah setan apa yang merasuki Dwi untuk mengirim chatnya itu. Pesan itu sudah lama dikirim namun tidak ada jawaban.

"Mungkin udah ada guru." ucapnya lirih.

"Sekarang hadiah udah dapet, piala udah dapet. Tapi gimana cara ngomong sama papah?"

"Dulu juga gue pernah menang lomba dansa, tapi papah gak peduli."

"Kalo sekarang dia bakal peduli gak ya?" lanjutnya.

Sudah lama dia sendiri di tempat itu, hanya ada beberapa orang saja yang lewat dan menanyakan kenapa dia ada disini namun hanya dibalas senyuman olehnya.

"Sekolah belum pada balik, apa ke mall dulu?"

Untuk hari ini saja dia ingin mengistirahatkan fikirannya.

-ooo-

Setelah berjalan-jalan mengitari mall, dia memutuskan untuk memesan makanan. Sambil menunggu makanannya dia memainkan ponsel, masih belum ada balasan dari Nata.

"Emangnya gue siapa? ngarep banget !" batin Dwi.

Triskaideka Phobia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang