Bαɠιαɳ 9

1K 63 0
                                    

#JODOHKU GADIS BERCADAR💜#

Rauza keluar dari dalam kamarnya, dilihat sekelilingnya tampak sepi. Kursi, Meja, hidangan untuk tamu sudah tidak ada lagi pada tempatnya, semuanya sudah terlihat rapi dan bersih, 'Mungkin sudah dibersihkan,' pikirnya.

Kemudian Rauza beralih ke dapur, disana juga tidak ada orang, dapur pun tampak bersih seperti sedia kala, 'Kemana semua orang, masa' iya pada sholat jum'at semua,' ucapnya dalam hati.

Saat Rauza hendak kembali ke dalam kamarnya, Ia mendengar suara tawaan dari gadis-gadis itu, yang tak lain adalah santriwati Abinya, yang juga merupakan adik letingnya dulu.

Rauza mengikuti suara itu, dan benar saja, para gadis itu sedang duduk di bagian belakang rumahnya, mereka semua sibuk tertawa di depan hp nya.

"Ya Allah, kalian ini, tertawanya jangan besar-besar atuh, ngak bagus didengar oleh orang," tegur Rauza.

"Hehe iya, Kak, maaf," ucap Ririn cengengesan.

Rauza pun duduk disamping Ririn.

"Ini rumah udah bersih dan rapi, kenapa ya?" tanya Rauza.

"Ya, karena udah Kami bersihin dong, Kak," jawab Mila.

"Kalian yang bersihin?" tanya Rauza.

"Bukan Kami yang bersihin, Kak ... Kami cuma bantu doang, hehe," jawab Ririn cengengesan.

"Oo, kirain Kalian yang bersihin semuanya," ucap Rauza terkekeh.

Mereka pun tersenyum mendengar ucapan Rauza.

"Kak, Kak Rauza masih pusing?" tanya Ririn.

"Masih, Rin ... tapi udah agak mendingan kok," jawab Rauza sambil tersenyum.

"Kak, gimana rasanya digendong sama Bang Khalil?" tanya Mila dengan nada menggoda.

"Lebih enakan mana, Kak? ... antara digendong sama Bang Khalil atau Ustadz Sauqi?" lanjut Ririn.

Rauza kaget mendengar ucapan Ririn, 'Ya Allah, dari mana Ririn bisa tahu kalau Aku pernah digendong oleh Ustadz Sauqi,' gumamnya dalam hati.

Rauza pun terdiam tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Mila dan Ririn.

¤¤¤¤¤¤¤

Setelah selesai sholat Jum'at, Khalil dan Abangnya keluar Masjid barengan dan saling melempar senyuman, kemudian setelah itu mereka langsung menuju parkiran.

Tak lama kemudian, Papa Khalil pun datang menghampiri keduanya.

"Maaf ya, udah nunggu lama, tadi Papa ada urusan sebentar sama rekan kantor Papa, dan kebetulan Kami bertemu disini, jadi langsung bahas aja," ucap Papanya Khalil kepada kedua putranya.

"Iya, Pa, gapapa kok," balas Irfan dengan senyuman.

Khalil pun ikut tersenyum ke arah Papanya.

"Yasudah, yuk Kita pulang!" ajak Papanya Khalil.

"Iya, Pa," ucap keduanya.

Kemudian Papanya Khalil pun langsung duduk di kursi nyetir, sedangkan Khalil dan Irfan sama-sama membuka pintu kursi belakang.

"Lho, Abang duduk di depan aja," ucap Khalil tersenyum ke arah Abangnya.

"Gapapa, Kamu aja yang di depan, Kamu kan ngak suka duduk di belakang," balas Abangnya Khalil sambil membalas senyuman dari adiknya.

Khalil pun menuruti ucapan Irfan untuk duduk di depan, sementara Irfan duduk di kursi belakang.

Papa Khalil yang melihat mereka akur sedikit tidak percaya, kerena biasanya mereka selalu berdebat dalam hal apapun, kecuali dalam hal agama.

Jodohku Gadis Bercadar(END)     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang