Jodohku Gadis Bercadar(END)

Bαɠιαɳ 19

#JODOHKU GADIS BERCADAR💜#

Setibanya di rumah Khalil, Khalil pun segera turun dari mobil dengan perasaan hampa, angan-angan untuk nanti malam telah sirna begitu saja.

"Sabar ya, Lil," ucap Ridwan sambil menepuk pundak Khalil.

Khalil hanya menanggapi ucapan Ridwan dengan senyuman paksa, untuk saat ini sulit baginya untuk bicara.

Setelah kepergian Khalil, Ridwan kembali menyetir mobilnya dengan perasaan bersalah.

¤¤¤¤¤¤¤¤

Setelah masuk ke rumah, Khalil langsung berjalan ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya ke ranjang, Ia memandang ke arah langit-langit kamar, hati dan perasaannya hancur.

Setelah satu jam kemudian, Rauza pun sudah sampai di rumah, perempuan ini langsung berjalan ke arah kamarnya, karena Ia pikir Khalil belum pulang.

Mereka sekarang tinggal berdua di rumah, sedangkan mama dan papanya Khalil sedang berada di luar kota sampai  satu bulan kedepan.

Rauza pun langsung masuk ke kamarnya, alangkah kagetnya Rauza saat mendapati Khalil sedang tidur telentang sambil memejamkan matanya.

Rauza berpikir bahwa Khalil sedang tertidur, oleh karena itu Rauza berjalan sambil mengendap-ngendip, supaya Khalil nggak terbangun karena suara tapak kaki orang berjalan.

"Kenapa jalannya ngendap-ngendip gitu? takut kelakuan busuknya ketauan?" tanya Khalil tak memandang ke arah Rauza.

Rauza sangat kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Khalil, "Maksud Abang apa?" tanyanya.

"Nggak usah berlagak polos, Dek ... Adek pikir Abang nggak tau Adek tadi ketemuan sama siapa," ketus Khalil.

Rauza semakin heran dengan perilaku Khalil, "Rauza 'kan tadi ketemuan sama teman-teman pondok Rauza, Bang," ucap Rauza menahan tangis, Ia sangat sedih atas sikap Khalil seperti ini.

"Ketemuan sama teman pondok atau ketemuan sama laki-laki?" tanya Khalil dingin.

Jleb

Air mata Rauza jatuh ketika mendengar pertanyaan Khalil yang seolah-olah menuduhnya berselingkuh.

"Abang kenapa tanya kayak gitu, Bang?Adek benaran ketemuan sama teman-teman pondok Adek, Bang," ucap Rauza.

Tiba-tiba ponsel Rauza bergetar, pertanda ada pesan masuk.

"Siniin hp nya!" pinta Khalil.

Rauza pun segera menyerahkan hp nya kepada Khalil.

Khalil segera membuka pesan tersebut. Mata Khalil terbelalak ketika melihat isi pesan tersebut.

"Ini apa maksudnya hah!" bentak Khalil sambil menunjukkan isi pesan tersebut.

Pesan tersebut dari nomor yang tak di kenal, berisi tentang ucapan terimakasih dan kata-kata cinta untuk Rauza karena sudah mau ketemuan tadi di taman.

Rauza sangat kaget ketika melihat isi pesan tersebut.

"Enggak, Bang ... Adek nggak ketemuan sama orang yang kirim pesan itu, Bang ... bahkan Adek nggak kenal siapa orang itu, Bang," ucap Rauza sambil mengeleng-gelengkan  kepalanya.

Bugh

Khalil menghantam hp Rauza ke lantai, sehingga hp tersebut pecah layarnya dan tidak bisa menyala lagi.

Rauza menangis, Ia benar-benar tidak sanggup menerima perlakuan kasar Khalil yang seperti ini.

Khalil tidak bermain tangan, hatinya sangat kecewa, dari pada harus menyakiti Rauza, lelaki ini lebih memilih keluar dari kamar untuk menenangkan diri.