#JODOHKU GADIS BERCADAR💜#
"Aku gugup," ucap Reja pada para sahabatnya.
"Tadi waktu latihan kok lancar banget, Ja?" tanya Ridwan.
"Aku juga nggak tau, tiba-tiba sekarang Aku gugup banget," jawab Reja.
"Oke nggak usah gugup, Ja ... bismillah aja, tarik napas panjang, kemudian turunkan, lalu-" belum sempat Sultan melanjutkan ucapannya, Raka sudah duluan memotongnya.
"Emang kamu pikir Reja itu mau melahirkan? pakek kamu ngasi aba-aba gitu segala," potong Raka.
"Lhah, Aku cuma ngasi aba-aba gitu biar Reja tenang!" ketus Sultan.
"Udah-udah nggak usah ribut, Aku pusing dengarnya tau nggak," ucap Aura sewot.
"Kamu kok jadi marah-marah sih, Ra?" tanya Reja.
"Aku bukannya marah, Ja ... habisnya kamu sih, cuma balas ijab kabul aja nggak bisa," jawab Aura sewot.
"Kamu pikir mudah banget ya berada di posisi Aku saat ini, hah?" tanya Reja dengan suara yang lumayan tinggi
Rauza yang mendengar suara Reja meninggi langsung menangis, "Kamu jangan bentak-bentak dong, Ja," ucap Rauza dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku nggak bentak kamu, Za," balas Reja lembut.
"Tapi kamu tadi bentak Aura, hiks ... hiks," ucap Rauza sambil menangis.
Semua menatap Rauza heran.
"Ya Allah, Za ... Aku nggak bentak, Aku cum-" belum sempat Reja melanjutkan ucapannya Rauza sudah duluan memotong ucapannya.
"Udah, Kamu jahat, ayok Ra ... kita ke kamar aja," potong Rauza sambil bangkit dari duduknya, kemudian menarik tangan Aura untuk ikut bersamanya. Awalnya Aura ingin menolak, namun mengingat Rauza menangis membuatnya tak tega melihatnya.
"Lho, itu pengantinnya mau dibawa kemana?" tanya pak penghulu heran.
Bukan hanya pak penghulu yang heran, tetapi semua orang juga sangat heran dengan sikap Rauza.
'Ya Allah, Sayang ... mulai lagi deh sifat anehnya,' batin Khalil.
"Jadi bagaimana? pernikahan kita lanjutkan sekarang, atau kita tunda sebentar?" tanya pak penghulu itu.
"Lanjutkan sekarang aja, Pak," jawab Reja cepat.
"Terus, bagaimana dengan pengantin perempuannya?" tanya pak penghulu itu lagi.
"Gapapa, Pak ... lagian 'kan nggak masalah kalau nggak ada dia di sini," jawab Reja.
"Baiklah kalau begitu, mari kita lanjutkan," ucap pak penghulu yang diangguki oleh semuanya.
¤¤¤¤¤¤¤
"Za, udah dong, jangan nangis," ucap Aura memeluk Rauza.
"Reja tadi ngebentak, Ra," ujar Rauza.
"Dia nggak ngebentak, Za," balas Aura.
"Tapi tadi suaranya tinggi, hiks ... hiks," isak Rauza.
"Tadi dia cuma lagi kesel aja, Za ... karena 'kan tadi Aku marah-marah gitu, jadi dia agak kesel makanya dia suaranya ditinggiin," ucap Aura berusaha membuat sahabatnya mengerti.
"Tapi 'kan kamu marah-marah gitu karena kamu lagi pms," balas Rauza.
"Ya 'kan Reja nggak tau gimana rasanya pms, makanya dia kesel karena Aku marah-marah," ucap Aura lagi.
"Ooo gitu kah?" tanya Rauza.
"He'emm," jawab Aura sambil tersenyum.
Rauza benar-benar seperti anak kecil 'kan readers, hehe.
![](https://img.wattpad.com/cover/239272718-288-k262651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Gadis Bercadar(END)
RomanceAku mengenalmu tanpa sengaja, Dan aku mencintaimu secara tiba-tiba. #jodohku gadis bercadar