Bαɠιαɳ 28

538 38 1
                                    

#JODOHKU_GADIS_BERCADAR💜#

Rauza kini telah ditangani di rumah sakit.

"Ra, mending kamu kabarin Khalil, deh!" suruh Anisa.

"Nggak ah, nggak berani aku," tolak Aura.

"Iss cepatlah, masa' itu aja nggak berani, sih!" gerutu Anisa.

"Yaudah iya-iya." Aura pun langsung menelfon Khalil.

Saat panggilan mulai terhubung. Aura pun segera menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Khalil sangat kaget, dan lelaki ini pun tentu dilanda kekhawatiran yang cukup besar.

[Sekarang bagaimana kondisi Rauza?] tanya Khalil panik.

[Belum tau, Dokter Siska lagi memeriksa Rauza] jawab Aura.

Tiba-tiba dokter Siska pun keluar dari ruang IGD tersebut.

"Dok, bagaimana keadaan Rauza?" tanya Anisa panik.

"Alhamdulillah, kandungannya baik-baik saja," jawab dokter Siska.

"Alhamdulillah," ucap Anisa dan Aura bersamaan.

Sepeninggalan dokter Siska. Kini Aura kembali mengabari Khalil.

[Ra, aku ingin bicara sama Rauza,] ucap Khalil.

[Yasudah, sebentar aku kasi dulu ke Rauza nya, ya,] balas Aura.

Aura dan Anisa pun segera masuk ke dalam ruangan IGD tersebut untuk melihat Rauza.

Rauza masih terbaring di atas ranjang.

"Za, masih sakit perutnya?" tanya Anisa.

"Masih, Nis ... hanya saja sudah agak mendingan," jawab Rauza sambil tersenyum.

"Alhamdulillah," ucap Aura dan Anisa.

"Za, ini Khalil mau ngomong sama kamu," ucap Aura sambil menyodorkan handphonenya pada Rauza.

"Nggak mau," tolak Rauza.

"Lhah, kenapa?" tanya Aura heran.

"Nanti dimarahin," jawab Rauza sambil menunduk.

"Hedeh, nggak akan dimarahin, Za," ucap Aura sambil memaksa Rauza.

Karena terus-terusan dipaksa, mau tak mau Rauza pun mengambil handphonenya Aura.

[Assalamualaikum,] ucap Rauza.

[Waalaikumussalam, Sayang,] balas Khalil.

[Bagaimana keadaannya? Masi sakit perutnya?] tanya Khalil.

[Udah mendingan, Bang,] jawab Rauza pelan.

[Alhamdulillah kalau begitu] ucap Khalil.

[Sayang, Abang mohon, tolong lebih hati-hati lagi, ya ... Abang nggak tenang kalau kayak gini,] lanjut Khalil.

[Iya, Bang ... maafin Rauza, ya,] ucap Rauza merasa bersalah.

[Iya, Sayang ... jaga kesehatan, ya,] balas Khalil.

Tak lama kemudian, panggilan pun terputus.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

"Ririn ...!" panggil Ustadz Sauqi.

"Na'am, Ustadz," sahut Ririn.

"Rauza kemana?" tanya Ustadz Sauqi.

"Ririn nggak tau, Ustadz ... coba deh Ustadz tanya sama Kak Azizah," ucap Ririn.

"Syukron," balas Ustadz Sauqi sambil meninggalkan Ririn.

Ustadz Sauqi pun mencari keberadaan Azizah dan teman-temannya. Dan akhirnya ketemu juga.

Jodohku Gadis Bercadar(END)     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang