Bαɠιαɳ 13

687 48 0
                                    

Di dalam mobil suasana hening, tidak ada yang membuka suara, Khalil dan Rauza sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Rauza asik memikirkan tentang Aura dan Reja, sedangkan Khalil masih memikirkan tentang Risky dan Wendi.

Khalil merasa Risky suka sama Rauza dan Wendi juga seakan-akan sangat akrab dengan Rauza. Khalil betul-betul tidak suka apabila Rauza dekat dengan lelaki lain karena Khalil sangat takut kehilangan Rauza.

"Rauza....!" panggil Khalil.

"Iya kenapa?" tanya Rauza sambil menoleh ke arah Khalil.

"Rauza udah lama ya dekat dengan Bang Wendi itu?" tanya Khalil langsung.

"Bukan dekat sih, kami cuma kenal saja, kami kenal mulai dari Rauza kelas 3 smp," jawab Rauza.

"Oo, terus setelah Rauza masuk pasantren, Rauza masih dekat dengan Bang Wendi itu?" tanya Khalil lagi.

"Nggak lagi, bahkan Rauza sudah nggak punya kontaknya," jawab terus terang.

"Dekatnya kayak gimana sih?" tanya Khalil.

Bukannya menjawab pertanyaan Khalil, tetapi Rauza malah tertawa.

"Kenapa tertawa?" tanya Khalil.

"Nggapapa sih, cuma Khalil lucu aja," jawab Rauza masih terkekeh.

"Orang tanya serius malah dikira ngelucu," ketus Khalil.

"Khalil cemburu ya?" tanya Rauza merasa bersalah.

"Suami mana yang nggak cemburu keti-" ucapan Khalil terpotong saat tiba-tiba Rauza meletakkan jari telunjuknya di bibir Khalil.

"Udah nggak usah dilanjutin, Rauza tau Rauza salah, maafin Rauza ya," ucap Rauza sambil menunduk, Ia benar-benar merasa bersalah karena sudah membuat Khalil cemburu.

Khalil pun segera memberhentikan mobilnya, kemudian Ia langsung memeluk Rauza, Rauza yang dipeluk pun kaget saat Khalil memeluknya secara tiba-tiba.

"Khalil kayak gini karena Khalil nggak mau kehilangan Rauza, Rauza itu sangat berarti bagi Khalil, jadi Khalil nggak mau Rauza diambil orang," ucap Khalil sambil melepaskan pelukannya.

Rauza pun hanya mendengar saja ucapan Khalil, Ia tidak berani menjawab satu kata pun, karena Ia merasa benar-benar bersalah karena sudah membuat suami tercinta cemburu.

"Rauza itu istimewa bagi Khalil, ditambah dengan sifat Rauza yang sangat baik dan ramah sehingga membuat diri Rauza banyak disukai oleh orang lain, terlebih Rauza juga gadis muslimah jadi tidak salah jika lelaki diluar sana ingin memiliki Rauza," ucap Khalil lagi.

Rauza tidak bergeming, Ia benar-benar menyesal, Ia sama sekali tidak bermaksud membuat Khalil cemburu, Ia memang bawaannya mudah bergaul karena sifat ramahnya, sehingga Rauza mudah terlihat akrab dengan orang lain.

"Khalil harap ... Rauza bisa mengerti perasaan Khalil, Khalil nggak suka ketika melihat Rauza akrab dengan lelaki lain, Khalil cemburu Rauza, jadi tolong Rauza jangan terlalu ramah sama lelaki dan jangan terlalu baik juga sama para lelaki," lanjut Khalil lagi.

Rauza yang mendengar ucapan Khalil langsung berhambur kepelukan sang suami tercinta, dirinya benar-benar menyesalinya.

"Maafin Rauza, Rauza akan usahakan untuk berubah, hiks ... hiks," ucap Rauza dengan nangisnya.

"Udah-udah jangan nangis lagi, Khalil nggak bisa melihat Rauza nangis, jadi jangan nangis lagi ya!" pinta Khalil sambil menghapus air mata Rauza.

"Iya, Rauza nggak akan nangis lagi, asalkan Khalil maafin Rauza," ucap Rauza.

Jodohku Gadis Bercadar(END)     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang