Bαɠιαɳ 26

494 32 2
                                    

#JODOHKU_GADIS_BERCADAR💜#

"Boleh ya," ucap Khalil penuh pengharapan.

"Terserah Abang aja," balas Rauza.

"Kok terserah Abang?" tanya Khalil heran.

"Karena 'kan Abang suami Rauza, jadi selama itu nggak melanggar syariat agama, maka Rauza nggak berhak melarang," jawab Rauza.

"Jadi Rauza izinin?" tanya Khalil memastikan.

"Abang nggak perlu dapat izin dari Rauza," jawab Rauza.

"Tapi 'kan Rauza istri Abang," ucap Khalil.

"Memang Rauza istri Abang, tapi seorang istri itu harus ikut apa kata suami, jadi kalau Abang ingin pergi, Rauza nggak bisa ngelarang," balas Rauza.

"Rauza ikhlas?" tanya Khalil lagi, sepertinya Khalil belum puas dengan jawaban Rauza.

"Keikhlasan itu tidak bisa diucapkan dengan kata-kata," jawab Rauza.

Khalil terdiam, lelaki ini merasa bimbang, Ia terus memandang ke arah sang istri yang sedari tadi menunduk.

Khalil dapat merasakan, bahwa ada kesedihan yang dipendam Rauza, namun lelaki ini tidak punya pilihan lain, karena bagaimana pun, menjadi KOPASUS adalah cita-citanya.

'Ya Allah, hamba harus bagaimana? hamba nggak mau Rauza sedih, tetapi penantian yang hamba tunggu-tunggu selama ini nggak mungkin hamba gugurkan. Cuma ini saatnya kesempatan hamba untuk menjadi abdi negara, tetapi hamba nggak ingin Rauza sedih,' batin Khalil.

"Abang jangan pikirkan Rauza, selama itu bisa buat Abang bahagia maka Rauza juga akan ikut bahagia ... Rauza ke kamar dulu ya, dedek bayinya pengen bobok," ucap Rauza berusaha tersenyum di depan Khalil.

Rauza pun pergi ke kamarnya, sementara Khalil masih terdiam di sofa.

Sesampai di dalam kamar, Rauza pun langsung menjatuhkan dirinya di ranjang.

"Rauza berat ikhlasin Abang pergi, hiks ... hiks," isak Rauza sambil memeluk guling.

"Rauza kurang sanggup jika harus lewati masa-masa kehamilan Rauza sendirian tanpa ada Abang, tapi Rauza nggak mau Abang kecewa karena Rauza nggak bolehin Abang pergi, hiks ... hiks." Rauza terus-terusan menangis, namun tiba-tiba suara pintu kamar terbuka membuatnya kaget.

Rauza tau bahwa itu Khalil, untung saja Ia menangis tidak bersuara, segera mungkin Ia menenggelamkan wajahnya di balik guling.

Khalil melihat Rauza yang berposisikan membelakanginya pun langsung menghampiri.

"Ternyata beneran tidur ya," ucap Khalil sambil mengelus kepala Rauza yang tertutupi jelbab.

Khalil menarik guling yang menutupi wajah Rauza. Terlihat wajah Rauza yang tertidur lelap, untungnya air mata Rauza sudah tidak ada lagi karena sudah terapus oleh gulingan, hehe.

Khalil membenarkan posisi tidur Rauza yang agak tengkurap.

Khalil mengecup kening Rauza, kemudian beralih ke perut Rauza yang sudah keliatan berisi.

"Jangan nakal selama Abi pergi ya, Sayang," ucap Khalil sambil mengecup perut Rauza.

Setelah menyelimuti Rauza, Khalil pun keluar dari kamar.

Setelah kepergian Khalil, Rauza kembali menangis.

Hari sudah sore, Khalil belum pulang dari rumah Adit. Rauza sudah tertidur, mungkin karena lelah menangis.

Mamanya Khalil pun pergi ke kamar Rauza untuk Membangunkan Rauza.

"Nak, bangun," ucap mamanya Khalil sambil memegang lengan Rauza.

Jodohku Gadis Bercadar(END)     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang