#JODOHKU GADIS BERCADAR💜#
Rauza sedikit kaget saat Khalil berkata bahwa dirinya sedang mengandung sudah 3 minggu, secepat itu kah Allah mempercayainya untuk menjadi seorang ibu? rasa gelisah mulai menyelimuti dirinya, ketakutan mulai Ia rasakan, takut jika dirinya belum sanggup melahirkan, takut jika nanti Ia tak mampu menjaga kandungannya, namun sebisa mungkin rasa ketakutan itu Ia tepiskan dan diganti dengan rasa kebahagiaan, karena baginya, ini semua adalah amanah dari Allah, jadi sebisa mungkin Ia berusaha untuk menjaganya.
"Alhamdulillah ... Rauza nggak nyangka kalau secepat ini," ucap Rauza bahagia.
"Iya, Sayang ... Abang juga nggak nyangka jika Allah sudah mempercayai kita untuk segera mempunyai anak," balas Khalil.
"Makanya itu harus kalian jaga," timpal dokter Siska.
"Iya, Tante," balas Rauza.
"Iya, Dok," balas Khalil.
"Ehh, kamu panggil tante juga, biar sama kayak Rauza," ujar dokter Siska.
"Baiklah Tante," balas Khalil.
"Ouh ya, ngomong-ngomong, mereka kapan nikahannya, Mbak? seingat Aku sih 'kan usia Rauza baru 18 tahun 'kan?" tanya doktet Siska.
"Usia mereka sama-sama 18 tahun lebih, mereka nikahannya pun baru 1 bulan yang lalu," jawab umminya Rauza.
"MasyaAllah, ternyata nikah muda, kagum Tante sama kalian berdua, sanggup nikah muda," puji dokter Siska.
"Iyalah, Tan ... daripada pacaran 'kan lebih bagus langsung dihalalkan," ucap Khalil.
"Iya betul banget tu, Tante beneran salut sama kalian, sanggup menahan godaan agar tak pacaran, dan lebih memilih untuk langsung menikah, semoga samawa ya," balas dokter Siska.
"Aamiin, terimakasih Tante doanya," ucap Khalil dan Rauza.
Dokter Siska hanya mengangguk dan tersenyum.
Rauza kemudian kembali hendak melepas alat oksigen itu, namun dokter Siska langsung melarangnya.
"Ehh, jangan dilepas, Za," ucap dokter Siska.
"Rauza nggak nyaman, Tan ... Rauza udah baikan kok, ya 'kan, Bang?" ucap Rauza meminta persetujuan Khalil.
Sementara Khalil hanya mengangguk.
"Yasudah, tapi kalau nanti sesak lagi, langsung dipakai lagi ya," ucap dokter Siska.
"Siap Tante," balas Rauza hormat.
Kemudian dokter Siska pun pergi meninggalkan ruangan Rauza.
"Pinter banget ihh, biar bisa lepas alat oksigennya," ucap Khalil sambil menarik hidung Rauza.
"Aww, sakit," balas Rauza sambil memegang hidungnya.
"Gapapa, biar mancung sikit," komen Khalil sambil terkekeh.
Kemudian mereka berdua pun tertawa bersama.
Ummi dan abinya Rauza hanya bisa menyaksikan mereka berdua, ummi dan abinya Rauza sangat senang karena rumah tangga anak dan menantunya bisa harmonis lagi.
"Sayang, Abang sholat dulu ya, Adek sama Ummi dan Abi dulu oke," ucap Khalil tetapi mendapat gelengan dari Rauza.
"Kok nggak mau?" tanya Khalil heran.
"Rauza mau sholat juga," jawab Rauza.
"Emang udah kuat?" tanya Khalil.
Rauza hanya diam, karena jujur saja dirinya masih sangat lemah, perut dan kepalanya juga masih terasa nyeri, namun itu bukan alasan untuk meninggalkan sholat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Gadis Bercadar(END)
RomansaAku mengenalmu tanpa sengaja, Dan aku mencintaimu secara tiba-tiba. #jodohku gadis bercadar