#JODOHKU GADIS BERCADAR💜#
"Kita masak apa, Ummi?" tanya Rauza saat mereka sudah sampai di dapur.
"Kita masak makanan kesukaan Rauza aja gimana?" usul Umminya Rauza.
"Setujuuu," sahut Rauza kegirangan.
Umminya Rauza hanya bisa tersenyum melihat tingkah anaknya, beliau sangat menyayangi Rauza, bagi beliau Rauza adalah hidupnya.
Rauza sibuk dengan membuat sambal ijo, sedangkan Umminya Rauza menggoreng ayam. Ya, Mereka hari ini membuat ayam sambal ijo.
Sudah hampir setengah jam mereka di dapur, tetapi waktu bagaikan sangat cepat berputar.
¤¤¤¤¤¤¤
Khalil dari tadi menunggu Rauza, tetapi karena sudah hampir satu jam menunggu, sehingga Khalil memutuskan untuk menyusul Rauza.
Khalil pun mendengar ada suara orang dari arah dapur, Ia berpikir kalau itu adalah Rauza, dan ternyata memang benar kalau Rauza lah asal sumber suara itu.
Khalil melihat dari kejauhan, Rauza dan Umminya sedang tertawa-tawa bersama sambil memasak. Ada rasa senang di hati Khalil saat bisa melihat senyuman dari bibir wanitanya itu.
Khalil tidak ingin samperin Rauza, Ia lebih memilih untuk kembali ke kamarnya saja, karena Ia tak mau mengganggu waktu-waktu Rauza bersama Umminya.
Namun di saat Khalil berbalik badan, terdapat Abinya Rauza yang berdiri tepat di belakangnya.
"Astaghfirullah," ucap Khalil kaget.
Abinya Rauza hanya bisa terkekeh melihat menantunya yang kaget karena dirinya.
"Abi habis dari mana?" tanya Khalil sambil mencium tangan mertuanya.
"Abi habis dari masjid," jawab Abinya Rauza.
"Ooo." Khalil merespon
"Bi ...!" panggil Khalil.
"Na'am ... ada apa?" tanya Abinya Rauza.
"Ada yang ingin Khalil bicarakan sama Abi," jawab Khalil.
"Yaudah kita ngobrolinnya di ruang tamu aja yuk!" ajak Abinya Rauza yang diangguki oleh Khalil.
Kemudian mereka pun ke ruang tamu.
"Mau bicarakan apa?" tanya Abinya Rauza membuka pembicaraan.
"Jadi begini,Bi ... Khalil dan Rauza akan pulang ke rumah orang tua Khalil nanti sore, apakah Abi mengizinkan?" tanya Khalil kepada Abinya Rauza.
Degg
Bagai hantaman keras di hati Abinya Rauza, bukannya beliau tak tau kalau Khalil akan membawa Rauza pergi, tetapi beliau tidak menyangka kalau secepat ini.
Rauza adalah anak sematawayangnya, jadi wajar saja jika beliau berat melepaskan Rauza.
"Bagaimana, Bi?" tanya Khalil lagi.
"Rauza itu sudah menjadi tanggung jawab kamu, jadi kemana pun kamu mau membawa Rauza, Abi nggak bisa ngelarang," jawab Abinya Rauza sambil tersenyum.
Khalil mengetahui bahwa Abinya Rauza pasti sedih, Ia segera pindah posisi duduk agar lebih dekat dengan Abinya Rauza.
"Khalil janji sama Abi, Khalil akan menjaga Rauza, Khali akan membuat Rauza bahagia, dan Khalil akan selalu membimbing Rauza semampu Khalil," ucap Khalil.
"Iya, Abi percaya kok kalau kamu adalah imam yang baik untuk Rauza, tetapi satu yang Abi harapkan dari kamu, sebesar apapun kesalahan Rauza, jangan pernah kamu ucapkan kata pisah sebelum kamu berpikir tenang, dan Abi mohon kamu jangan pernah bermain kasar kepada Rauza, jika kamu tak sanggup lagi dengan Rauza, kembalikan dia ke Abi, karena Abi nggak akan rela jika anak Abi dikasarin," ucap Abinya Rauza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Gadis Bercadar(END)
RomanceAku mengenalmu tanpa sengaja, Dan aku mencintaimu secara tiba-tiba. #jodohku gadis bercadar