Bαɠιαɳ 27

490 43 0
                                    

#JODOHKU_GADIS_BERCADAR💜#

Malam kini berganti pagi, pagi mulai berganti hari. Tak terasa, sudah seminggu mereka pergi, dan tentu saja kepergian mereka membuat tiga sosok wanita ini merasa sendiri.

Rauza kini sedang duduk di ranjang sambil membaca Alqur'an sekarang hari-hari Rauza banyak dihabiskan dengan membaca Alqur'an .

Sedang asik membaca Alqur'an, suara deringan handphone pun mengganggunya.

"Shadaqallahulaazhimm," ucap Rauza mengakhiri bacaannya.

Rauza pun mengambil handphonenya, senyum mengembang pada bibir wanita ini ketika melihat sebuah panggilan dari sang suami tercinta.

[Assalamualaikum] ucap Khalil duluan.

[Waalaikumussalam, kangen] balas Rauza manja.

[Hahaa, baru kemarin telfonan, masa' udah kangen lagi] Khalil terkekeh mendengar balasan Rauza.

[Yaudah nggak jadi kangen] ucap Rauza pura-pura ngambek.

[Cieee, Ibu negara ngambek] ledek Khalil.

[Biarin] ucap Rauza sewot.

[Nanti manisnya ilang lhoo kalau ngambek gitu] balas Khalil kembali terkekeh.

[Ihhh Abang] kesel Rauza.

[Hahaa, Sayangnya Abang ini ada-ada aja] balas Khalil.

[Ooo ya, Sayang, kemarin katanya mau ngomong sesuatu, emangnya mau ngomong apa?] tanya Khalil.

[Begini, Bang ... Rauza mau minta izin] ucap Rauza.

[Izin untuk apa?] tanya Khalil lagi.

[Sekarang 'kan tempat pondok Abi ngajar sudah buka kelas kitab baru, Bang ... teman-teman seangkatan sama Rauza dulu katanya mau kembali mondok] jawab Rauza.

[Jadi?] tanya Khalil masih bingung dengan maksud sang istri.

[Rauza mau ikutan mondok juga] ucap Rauza pelan.

[Nggak boleh] larang Khalil cepat.

Seketika Rauza langsung terdiam tak bersuara, kesempatannya untuk menuntut ilmu agama yang lebih tinggi kini telah sirna.

Sekitaran 3 menit mereka sama-sama terdiam.

[Sayang ...!] panggil Khalil.

[Iya] sahut Rauza dengan suara parau.

[Tu 'kan, nangis lagi] ucap Khalil.

[Siapa yang nangis] balas Rauza.

[Abang nggak ngebolehin karena 'kan Rauza tau sendiri kalau dipondok itu lelah, Abang nggak mau Rauza kecapean, lagian mana ada orang hamil mondok] ucap Rauza.

[Rauza nggak dianggap santri, Bang ... Rauza cuma masuk kelas kitab itu aja, lagian Abi dan Ustadz lainnya di ponpes itu bolehin Rauza mondok kok] balas Rauza.

[Nggak dianggap santri bagaimana? Rauza nggak ikut semua kegiatan santri?] tanya Khalil.

[Enggak, Bang ... Rauza cuma di pondok masuk kelas kitab itu doang] jawab Rauza.

[Berapa lama mau mondok?] tanya Khalil lagi.

[Selama yang Abang izinin] jawab Rauza.

[Yasudah, untuk sementara Rauza boleh mondok dulu, tapi Rauza nggak boleh menetap di pondok, dalam seminggu cuma 1 malam aja yang boleh nginap di pondok, selebihnya tidak boleh] tegas Khalil.

[Oke, Bang] balas Rauza semangat.

[Yaudah, ini udah Azan, Abang mau sholat dulu ya. Jaga kesehatan, jangan kecapean] ucap Khalil.

Jodohku Gadis Bercadar(END)     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang