Suara deras hujan membuat Hechan kecil tidak bisa tidur. Hechan terlalu takut mendengar suara guntur dan kilat petir yang terlihat terpantul oleh kaca jendela kamarnya. Hechan mengeratkan kepalan tangannya pada ujung selimut. Huh, Hechan agak kesal karena Dad belum pulang. Hechan tidak tahu sekarang jam berapa, karena kamarnya juga hanya diterangi oleh lampu tidur yang remang-remang, tapi Hechan yakin harusnya Dad sudah pulang dari tadi.
Hechan melirik ranjang bertingkat di sebelah kanannya. Jeno dan Jaemin, saudara kembarnya yang lain sudah tertidur lelap. Begitu juga Mark, kakak tertuanya yang sudah terdengar mengorok diranjang diatasnya. Biasanya Hechan suka berlagak sok kuat, tapi kali ini dia benar-benar taku. Sudah gelap, hujan deras, terbangun sendirian pula.
“Dad pulang.” Bisik seseorang dan membuka pintu dengan pelan.
Hechan buru-buru menutup matanya dan pura-pura tertidu, sambil berusaha menahan senyum karena senang Dad sudah pulang.“sudah pada tidur?”
Johnny meletakkan hapenya diatas nakas, dan duduk dipinggir ranjang Hechan. “Maaf dad pulang malam.” Gumam Hechan dan mengelus lembut rambut Hechan.Johnny kemudian menatap kedua anak kembarnya yang sudah tidur dari tempatnya duduk. Jeno dan Jaemin memang suka kelewat lelap kalau tidur, susah sekali kalau dibangunkan. Johnny berdiri dan melihat Mark yang sibuk menggumam tidak jelas dalam tidurnya.
“maaf, ya, Mark. Dad janji nanti kita sering jalan-jalan lagi. Sekarang sabar dulu, ya.” Bisik Johnny pelan. Suaranya kalah dari suara derasnya hujan dan gemuruh petir. Johnny menyentuh kening Mark. “dad janji, kita ke Canada tahun depan.”
Johnny kemudian jongkok dan menatap pipi tembam Hechan yang akhir-akhir ini sudah tidak terlalu tembam. Johnny mengelus pelan kepala adiknya itu, “Dad janji, kamu bisa makan-makan banyak lagi. Kamu boleh main apa aja. Maafin Dad, kita main skateboard dulu ya. Komputernya kita tunda dulu.”
Johnny kemudian berdiri, menghampiri ranjang Jeno dan Jaemin. Kadang Johnny heran. Padahal Hechan adalah saudara kembar mereka juga, tapi kenapa Jeno dan Jaemin lebih terlihat mirip satu sama lain? Ya, sudahlah. Johnny tetap bangga pada ketiganya.
“maafin Dad, Dad janji, sebentar lagii aja. Jeno sama Jaemin bisa main game lagi. Ya?” kata Johnny dan mengecup kening Jeno dan Jaemin bergantian.
Johnny mengucapkan janji-janjinya. Rasa bersalah kian menumpuk dibahu Johnny. Keadaan perusahaannya kian memburuk 2 tahun terakhir. Johnny harusnya sadar kalau janji-janji tadi tidak akan terealisasikan secepatnya. Tapi apa boleh buat, Johnny harus bisa membahagiakan keempat jagoannya.
Bagi Johnny, sudah cukup membuat Mark, Haechan, Jeno, dan Jaemin pindah dari sekolah favorit mereka. Kemudian kehilangan rumah kesayangan mereka dan harus meninggalkan banyak barang-barang berharga yang mereka punya. TV LED yang biasa digunakan Jeno dan Jaemin untuk bermain game, piano dan flute milik Mark, dan ratusan action figure koleksi Hechan.
Terakhir, membuat Mark, Haechan, Jeno dan Jaemin kehilangan sosok mommy.
Johnny tersenyum dan mengecup kening keempat jagoannya lagi satu-persatu. “maafin Dad, ya. Dad sayang sama kalian.” Bisik Johnny lagi dan menutup pintu kamar dengan pelan.
Diam-diam, Hechan mengeratkan kepalan tangannya didalam selimut. Walau masih sering dikatai bocah oleh Jeno dan Jaemin, tapi Hechan paham dengan keadaan keluarganya sekarang. Hechan memang tidak tahu siapa yang salah, tapi hati Hechan terasa sakit mendengar Johnny meminta maaf.
Tapi kan, Dad ga salah.Mark membuka matanya yang sembab, Mark bingung harus bereaksi seperti apa. Mark merasa bersalah karena sempat marah pada Johnny karena harus pindah sekolah dan rumah sekaligus. Kini Mark paham. Mumpung gelap, Mark mengelap ingusnya dengan selimut. Mark kemudian membungkukkan badannya. Melihat Jeno dan Jaemin dari atas. Ternyata mereka juga sama.
Tidur tenang dengan pipi yang basah, karena air mata.
[ Harus baca!! ]
Hi! Ini ff aku berikutnya gais. Tentang Dad Johnny dengan keluarga beruang ala aku, Mark, Jeno, Jaemin, dan Haechan. Sori-sori kalau bakal sangat-sangat menyebalkan ya gais cerita ini. Atau garing, atau ga lucu atau ga jelas. Karena aku sendiri ga jago-jago amat. Aku sangat hargai dan luv luv kalau kalian mau vote n komen. Kalian boleh kasih saran dan request kalau mau di kolom komeen. Oh iya, ini prolognya aka sok2 baku gimana gitu. Tp aslinya ini bakal melokal dan ga baku. Jadi, stay tune! Kalian support aku, aku jadi makin semangat, maklum gais, masih piyik jadi perlu asupan semangat, aowkaokaok.
Have a nice day!
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeker | NCT
FanfictionKatanya anak-anak ga bakal ngerti masalah orang dewasa. Tapi salah, ga, buat sekedar tahu? . . Seeker NCT fanfiction [ Mark Haechan Jeno Jaemin Johnny ] Genre : family, fanfiction, etc.