Bab 9. Penolakan

5.7K 649 57
                                    

UPDATE!!!

Akhirnya bisa kembali update the dark desire 😅😅

Siapa yang udah nunggu chapter hari ini?? Mana suaranya?!!

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote, comment, share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Jangan lupa follow instagramku di @dyah_utaami25 untuk update info terbaru semua ceritaku dan tentu aja kalo kalian ingin mengenalku lebih jauh 😉😉

Jangan lupa follow instagramku di @dyah_utaami25 untuk update info terbaru semua ceritaku dan tentu aja kalo kalian ingin mengenalku lebih jauh 😉😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rosemary tahu bahwa Ia berada pada di situasi sulit, situasi bahwa Ia diculik oleh pria asing yang belum lama dikenalnya, tapi mengapa tubuhnya merespon usapan tangan Cain yang begitu menggoda dan hangat tubuh pria itu yang menenangkan jiwanya. Rosemary merasakan napasnya mulai memburu dan manik biru-hijaunya mulai berkabut oleh gairah. Cain menyeringai dan mulai memberikan ciuman seringan bulu di leher dan area dada Rosemary yang terbuka. "Tidak, hentikan." Rosemary berkata seraya mendorong Cain menjauh. Rosemary berusaha menetralkan napasnya yang menderu dan jantungnya yang berdegup cepat. "Aku tidak akan tergoda," ungkapnya berusaha menguatkan diri, walaupun sebenarnya Ia sangat tergoda akan sentuhan Cain, tapi Rosemary tidak mau disentuh oleh pria yang berusaha memanipulasinya.

Cain menipiskan bibir. Matanya menghunus tajam ke arah Rosemary, namun tentu saja Rosemary tidak berkutik. Ia memilih menjauhkan diri daei Cain dan berdiri di sisi ranjang, memberikan jarak sejauh mungkin dari pria yang begitu seksi dan menggoda itu. "Aku tidak akan mau melakukan hal itu dengan pria yang menculikku." Cain menggeram pelan. "Kau berpikir semua sentuhan menggodanu itu akan meruntuhkanku?"

Cain menyeringai mendengar kalimat Rosemary. "Menggoda huh?"

Rosemary menggelengkan kepalanya cepat. "Aku tahu kau melakukan ini karena kau kesal aku telah menolakmu, karena aku satu-satunya wanita yang tidak mau tidur denganmu." Rosemary melipat kedua tangannya dan memberikan Cain tatapan tajam. "Sayangnya casanova, upayamu dengan menculikku membuatku semakin tidak menyukaimu."

"Rose..."

Rosemary menggeleng dan berjalan ke arah pintu. Ia memutar gagang dengan pelan dan menyadari bahwa pintu dikunci. "Buka pintunya Cain! Aku ingin pulang!"

Cain mengganti posisinya menjadi nyaman. Ia membaringkan tubuh di atas ranjang dengan kedua tangan yang dijadikan bantalan. Bibirnya membentuk senyum miring yang penuh mengejek, membuat Rosemary semakin bertambah kesal. "Tidak. Aku tidak akan membukanya, maupun melepaskanmu sampai aku mendapatkan yang kuinginkan."

Rosemary menggertakkan giginya. Pria yang berada satu ruangan dengannya ternyata adalah pria gila yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Rosemary menyesal telah datang ke kota ini. Jika Ia tahu akhirnya akan jadi seperti ini, maka Rosemary memilih rute lain yang jauh dari kota ini. "Bukankah kau tinggal di New York? Jika begitu, percuma kau menyekapku disini. Jadi, lebih baik kau lepaskan aku. Lagipula ada wanita lebih cantik dariku di New York." Cain menaikkan sebelah alis matanya dan menatap Rosemary seolah wanita itu adalah makhluk asing. "Apa? Bukankah itu benar?"

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang