Bab 8. His Lovely Rose

6.1K 724 33
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat kesini sekarang juga! Siapa yang udah nunggu chapter terbaru TDD? Coba mana suaranya?!!

Pasti kalian nunggu banget kan ya huhuhu 😅😅

Oke langsung aja deh ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx




Rosemary membalikkan badan dan menatap sosok pria adonis yang berdiri di belakangnya dengan senyum yang begitu menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosemary membalikkan badan dan menatap sosok pria adonis yang berdiri di belakangnya dengan senyum yang begitu menawan. Rosemary memang telah salah karena menolak pria setampan dan sekaya Cain, tapi Rosemary tahu jika berhubungan dengan tipe pria seperti Cain, pasti akan berakhir dengan patah hati. Rosemary berdehem pelan dan memperhatikan penampilan pria itu malam ini. Untuk seseorang yang menjadi host dari pesta di club ini, Cain  terlihat berpenampilan sedikit lebih santai. Pria itu mengenakan kemeja yang dipadu padankan dengan sweater berwarna  cokelat terang, celana bahan berwarna biru navy membungkus kakinya dengan begitu pas. Ditambah dengan arloji dan sepatu kulit yang senada dengan sweater. Rambutnya dibuat acak-acakan seperti baru bangun tidur, kesimpulan Rosemary bahwa penampilan pria itu begitu sexy malam ini. Wajar saja jika semua wanita melirik ke arah Cain dan berusaha menarik perhatian pria itu.

Entah harus merasa beruntung atau tidak karena mendapat perhatian khusus dari Cain. Bagaimanapun juga Ia orang baru dan Rosemary tidak mau menarik perhatian orang lain padanya. Rosemary menghela pelan dan berkata, "aku tidak menyangka kau mau susah payah melewati orang-orang..."

Cain hanya memberikan cengiran boyish lalu mengulurkan tangannya pada Rosemary. "Ikutlah denganku." Rosemary menaikkan sebelah alis matanya, mempertanyakan tawaran Cain yang mencurigakan. Bagaimanapun juga, ini adalah club malam. Walaupun pria itu yang mengadakan pesta ini, Rosemary tetap harus khawatir karena mereka belum kenal lama dan pertemuan terakhir mereka memiliki kesan buruk. Cain menarik napas dan menjelaskan, "aku ingin mengobrol bersamamu. Kita bisa membicarakan mengenai pertemuan terakhir kita, atau kita bisa membicarakan hal lain."

"Kenapa?"

Cain melangkah mendekat. Kedua tangannya diletakkan di paha Rosemary yang terekspos dan mengelus area tersebut dengan gerakan sensual. Cain perlahan menyelipkan tubuhnya diantara kedua kaki Rosemary dan mendekatkan bibirnya ditelinga wanita itu. "Karena aku ingin bersamamu Rose." Seketika rona merah muncul di pipi Rosemary karena mendengar kalimat Cain yang terkesan menggoda. Cain menarik wajahnya dan menyeringai kecil. Ia mengangkat satu tangannya dan mengusap pipi Rosemary dengan pelan. "Bagaimana?"

Rosemary menyalahkan alkohol yang memasuki sistem tubuhnya, karena tanpa berpikir dua kali atau meminta penjelasan lain Ia menganggukkan kepala dan menerima tangan Cain yang terulur ke arahnya. Rosemary merasakan jantungnya berdegup cepat dan menatap punggung tegap nan besar milik Cain. Rosemary membayangkan bagaimana rasanya jika bercinta dengan---Ia mengerjapkan mata terkejut. Darimana pemikiran aneh itu? Rosemary menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk memusatkan perhatiannya pada hal lain, bukan pria yang berjalan di depannya. Sialnya hal lain yang menjadi pusat perhatian Rosemary adalah tautan tangan mereka. Ia merasakan kehangatan dari tangan besar itu dan Rosemary merutuki dirinya sendiri yang sudah mulai mabuk.

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang