Bab 12. Third Step

4.5K 572 33
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat!!!

Siapa yang udah nunggu chapter hari ini? Mana suaranya?!!

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Jangan lupa follow instagramku di @dyah_utaami25 untuk tahu info terbaru ceritaku.

Cain berjalan menyusul Rosemary dengan langkah lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cain berjalan menyusul Rosemary dengan langkah lebar. Ia mencoba mencari solusi dari situasi ini, karena usahanya akan sia-sia jika Rosemary kembali menarik diri darinya. Cain memggertakkan gigi, tidak seharusnya Rosemary melihat para succubusnya, tidak seharusnya mereka menyambut Cain seperti itu, dan bodohnya Cain tidak memberikan mereka peringatan sebelum Rosemary muncul dihadapan mereka. Cain mengulurkan tangan ketika jarak mereka sudah dekat dan Ia menarik lengan Rosemary, hingga tubuh wanita itu terhuyung dan menabrak tubuhnya. Cain dengan otomatis memeluk tubuh Rosemary erat karena wanita itu mencoba untuk memberontak dan melepaskan diri darinya. "Cain!" Teriak Rosemary kesal.

"I'm so sorry baby, so sorry... I miss you so much..." gumam Cain seraya menghujani wajah Rosemary dengan ciuman seringan bulu nan lembut. "My rose..."

"Apa selama ini mereka berada disini?"

Cain menggelengkan kepala dan membawa Rosemary ke meja makan. Ia mendudukkan diri di salah satu kursi dan kemudian mendudukkan Rosemary di atas pangkuannya. Cain menahan dirinya ketika sadar pakaian yang dikenakan oleh Rosemary, dan astaga little slavenya ini sungguh membuat kontrol dirinya perlahan runtuh. Cain menarik napas dan menghirup aroma Rosemary sebanyak mungkin. Satu tangannya terlepas dan menyentuh area leher Rosemary, dimana dirinya meletakkan tanda klaim agar jiwa wanita itu mengenal sentuhannya dan juga kehadirannya.

Rosemary merasakan degup jantungnya berpacu cepat dan napasnya mulai berat ketika Cain menyapukan tangan di kulit Rosemary yang terekspos. "Mereka adalah para wanita milik anak buahku, tidak perlu khawatir, mereka tidak tinggal disini. Percayalah padaku," gumam Cain dengan bisikan pelan. "My rose... aku sungguh merindukanmu..." Cain bergumam dengan nada menggoda. Matanya menatap ke arah belahan dada Rosemary dan menjilat bibirnya. "Bagaimana setelah makan siang, kita pergi keluar?"

"Aku pegang kata-katamu, dan jika itu semua bohong---"

"Aku tahu."

Rosemary mulai luluh dengan sapuan tangan Cain yang menggoda, membuat tubuhnya merespon dan Rosemary menahan diri sekuat tenaga untuk tidak mengatakan kalimat yang membuatnya malu. "Tahap keduamu dalam merayuku? Apa ini kencan kedua?"

Cain mengedikkan bahunya dan meletakkan tangannya di paha Rosemary dan meremas area itu penuh sensual. "Maybe... atau kita bisa tetap disini dan menghabiskan waktu dengan menonton film?"

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang