Bab 18. Sandiwara

3.8K 545 37
                                    

UPDATE!!!!

Ayo semua merapat!! Siapa yang udh nunggu chapter hari ini? Mana suaranya????

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote, comment dan share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Jangan lupa follow instagramku @dyah_utaami25 untuk tahu segala info update cerita terbaru 😉😉

Jangan lupa follow instagramku @dyah_utaami25 untuk tahu segala info update cerita terbaru 😉😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosemary menarik napas panjang dan memberikan senyum terbaiknya pada Cain. Dengan perlahan, Ia melepaskan diri dari pelukan Cain dan mengusap rahang pria itu lembut. "Sebaiknya aku bersiap untuk tidur." Seketika wajah Cain berubah mengeras dan rahangnya mengetat. "Aku lelah Cain." Atau lebih tepatnya, aku tidak mau tanganmu yang menjijikkan itu menyentuhku, ujar Rosemary dalam hati. Rosemary memberikan kecupan di bibir Cain. "Aku mohon, malam ini saja ..." Rosemary memberikan tatapan memelas yang selalu berhasil meluluhkan pria seperti Cain.

Cain memperhatikan wajah Rosemary sebelum beberapa saat sebelum berkata, "baiklah. Aku ingin membicarakan bisnis dengan Russel beberapa menit setelah itu aku akan menyusulmu." Cain memberikan kecupan singkat di bibir Rosemary. "Mau aku antarkan?"

Rosemary menggelengkan kepala dan mengucapkan selamat malam pada Cain dan juga Russel yang sedari tadi masih memperhatikannya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Rosemary berbalik dan berjalan menuju kamar 'mereka'. Kepalanya memikirkan berbagai macam skenario serta langkah selanjutnya yang harus Ia ambil. Sophie berkata kalau Ia harus tetap diam untuk saat ini, dan Rosemary membenarkan ide temannya. Ia tidak akan mendapat perlakuan buruk dan disakiti jika Cain tidak tahu kalau Ia mengetahui rahasia pria itu. Ia masih dalam posisi aman untuk saat ini, jadi Rosemary akan melakukan hal itu sampai Sophie memberitahukan langkah selanjutnya.

Rosemary menghela pelan. Tentu saja mengesampingkan semua ini, hatinya tetap memilih Cain. Ia sudah terlanjur mencintai pria itu. Cintanya begitu tulus dan murni, tapi apakah pria itu sungguh mencintainya? Rosemary ingin sekali menanyakan semua pertanyaan di dalam kepalanya, semua kebenaran yang menyakitkan ini, semua kebohongan, dan pengkhianatan pria itu.

Lalu seketika langkahnya terhenti. Ia menyadari bahwa dirinya tidak sendiri, Rosemary merasakan kehadiran orang lain di belakangnya. Ia menarik napas dan menoleh ke belakang, mendapati Russel berdiri tidak jauh darinya. Rosemary mulai tidak nyaman mendapat tatapan yang tajam dan mengerikan dari pria itu. Apa Russel tahu? "Russel? Bukankah kau ingin membahas bisnis dengan Cain?"

"Tuan Cain sedang menerima telepon dan dia memintaku untuk mengawalmu."

"Kenapa?"

"Sesuatu."

Rosemary membalikkan badannya dan mengerutkan kening bingung. "Dan apa sesuatu itu? Lagipula ini kediamannya, kenapa dia memintamu untuk mengawalku?"

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang