Bab 30. Rosemary Choice (Part 2)

3.2K 567 39
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter hari ini? Mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx



Love,DyahUtamixx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gabriel mengabaikan reaksi Cain dan memilih menatap lurus Rosemary. "Jadi apa pilihanmu, Rosemary?" Rosemary menatap kedua pria yang berdiri di sisinya menunggu. Menunggu dirinya membuat keputusan yang tepat. Rosemary mengepal kedua tangannya dan menarik napas panjang. Apapun pilihannya, pasti akan memiliki akhir yang baik dan buruk, tapi Ia harus mencari yang terbaik bagi dirinya. Rosemary kembali menolehkan kepala ke kanan dan kiri, memperhatikan dua pria yang menunggu dirinya. Cain? Pria yang Ia cintai sekaligus Ia benci, atau Gabriel? Temannya yang menyelamatkan sekaligus melindungi dirinya?

Rosemary merasakan kedua tangannya bergetar hebat. Setitik air mata jatuh membasahi pipinya. Ia sudah tahu akan pilihannya, dan Ia sudah memantapkan hati akan pilihan itu, namun kenapa rasanya begitu rumit? Lalu satu pertanyaan terbesit di dalam pikirannya, apa Ia akan menyesal suatu saat nanti?

Tidak. Seharusnya Ia tidak boleh goyah. Apa yang dijelaskan oleh Sophie adalah benar. Jika Ia ingin memiliki masa depan, maka Ia harus melakukan ini. Rosemary menatap Gabriel untuk yang terakhir kalinya sebelum berjalan ke arah Cain. Senyum kecil terbit di bibir pria itu dan mau tidak mau Rosemary ikut tersenyum. Seluruh memori yang begitu indah diantara mereka terus berputar silih berganti. Rosemary merasa seperti pengantin wanita yang sedang berjalan di altar menuju masa depannya, suaminya.

Rosemary semakin tersenyum lebar ketika manik merah Cain berubah menjadi manik silver, dan wajah monster pria itu berubah menjadi wajah tampannya---wajah seorang Angel. Rosemary tidak mengerti bagaimana Cain mau mempertaruhkan pria itu sendiri demi wanita seperti dirinya. Cain bisa mencari wanita lain dan melupakan dirinya. Bahkan pria itu telah memiliki wanita disisinya, tapi kenapa Cain tetap memilih seorang Rosemary yang bukanlah apa-apa? Ia hanya seorang manusia yang ingin hidup dengan tenang.

Rosemary terus melangkahkan kakinya. Ia bisa mendengar Gabriel memanggil namanya dari belakang, tapi Rosemary tidak memperdulikan panggilan pria itu, yang menjadu tujuannya hanya satu, Cain.

Cain merentangkan satu tangannya pada Rosemary, yang langsung diterima oleh wanita itu. Ketika Rosemary sudah tepat berada di depannya, tanpa banyak bicara, Cain langsung menunduk dan mencium bibir Rosemary yang lembut nan manis. Ia sangat merindukan Rosemary dan setelah ini selesai, Cain berjanji tidak akan melepaskan wanita ini dari genggamannya. Pagutan bibir mereka yang begitu intens dan penuh akan emosi, membuat Cain merasakan perasaan lega, dan ketika akhirnya bibir mereka terlepas, senyum bahagia tidak lepas dari wajah Cain. "My Rose ... aku sangat bahagia karena kau lebih memilih diriku." Rosemary mengalungkan kedua tangannya di leher Cain dan memeluk pria itu erat. Ia tidak mengatakan apapun, hanya diam dan memilih meresapi kehangatan Cain yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Rosemary membenamkan wajahnya di dada bidang Cain dan menarik napas panjang, aroma familiar yang selalu melekat pada pria itu membuatnya menjadi tenang. "Rose? Ada apa?" Tanya Cain seraya mengusap rambut Rosemary lembut. Manik matanya yang tajam kembali menatap Gabriel dengan tatapan membunuh. "Apa mereka melakukan sesuatu yang buruk padamu?"

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang