Bab 1. Memulai Hidup Baru

8.9K 854 40
                                    

UPDATE DI TENGAH MALAM!!!

Bagi yang begadang, betapa beruntungnya kalian wkwk

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx


Beberapa Tahun Kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa Tahun Kemudian

Rosemary duduk termenung menatap hujan yang jatuh dengan deras. Sesekali telinganya dapat mendengar gelegar petir yang mengisi kesunyian malam. Helaan napas sesekali keluar dari bibirnya. Pikirannya terus berlabuh ke kehidupannya yang begitu menyedihkan. Bahkan Rosemary tidak pernah tahu apa itu kasih sayang. Kedua orang tuanya hanya bagaikan duri yang menancap di tubuhnya dan susah untuk dihilangkan.

Rosemary memejamkan mata dan menarik napas, menghirup aroma tanah yang berpadu dengan air hujan, aroma khas yang dapat menenangkan batinnya. Kemudian Ia melirik ke arah tas ransel yang sudah terisi oleh pakaian dan uang berasal dari hasil kerja kerasnya. Rosemary meringis ketika mendengar suara pecahan kaca dari luar kamarnya. Ia bisa menebak kalau itu adalah perbuatan ibunya yang sedang mabuk berat. Ayahnya hanyalah tukang judi dan jarang sekali pulang, ayahnya hanya akan pulang jika membutuhkan uang untuk berjudi. Biasanya jika itu terjadi, maka Rosemary memilih mengurung diri di kamar dan menyembuyikan semua uangnya di tempat yang aman, agar kedua orang tuanya tidak curiga kalau Ia memiliki uang.

Rosemary turun dari atas kursi dan menghampiri tas ranselnya, lalu Ia memakainya dan dengan hati-hati melompat keluar dari jendela. Sudah cukup Ia hidup di dalam rumah yang penuh akan mimpi buruk ini. Ia ingin memulai kehidupan baru tanpa bayang-bayang kedua orang tuanya.

Kemudian Ia berlari menembus hujan. Berharap lumpur dan air dapat menghapus jejaknya. Suasana begitu sepi, tidak ada satu orang pun yang terlihat. Semua sedang berlindung dari derasnya hujan dan gelapnya malam. Rosemary mengeratkan jaket hujan yang dikenakannya dan terus berlari menuju stasiun kereta. Ia akan memesan tiket kereta yang tujuannya merupakan kota terjauh dari kota ini.

Napasnya tersengal dan Ia dapat melihat asap ketika Ia bernapas. Udara begitu dingin dan waktu yang tepat bagi suasana seperti ini adalah memakai selimut dan meminum segelas kopi. Sayangnya, Ia harus memperjuangkan hidupnya dari kehancuran yang diakibatkan oleh kedua orang tuanya sendiri.

Rosemary langsung membuka tudung kepalanya ketika Ia tiba di stasiun kereta. Ia berjalan menghampiri loket dan memesan tiket kereta dengan rute terjauh. Beruntung kereta yang akan membawanya akan tiba dalam beberapa menit lagi, jadi Ia tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu.

Rosemary menduduki salah satu kursi di ruang tunggu. Kakinya menghentak dengan irama cepat tanda Ia tidak sabar. Sesekali matanya melirik ke kanan dan kiri. Memastikan bahwa tidak ada satu orangpun yang mencurigainya atau yang lebih parah mengenal dirinya. Rosemary melirik ke arah jam yang terpasang di dinding ruang tunggu. Ayolah lima menit lagi, ujarnya dalam hati. Kali ini sepertinya dunia berpihak padanya karena tidak lama kemudian pengumuman akan kedatangan keretanya terdengar dan Rosemary langsung bangkit dari kursinya.

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang