Bab 2. Pertemuan Tak Terduga

7.6K 839 45
                                    

UPDATE!!!

Ini jadwal update jumat, tapi berhubung rabu aku ga update limerence gara2 sakit dan mundurin jadwal update, jadilah aku update di hari sabtu. Gapapa yang penting update wkwk

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁

Btw wujud aslinya Cain sebagai incubus itu yg ada di character list, kalo wujudnya dia pake tubuh Carl itu beda lagi. Aku masih bingung siapa yang cocok karena bayangan aku terus aja Michele Morrone. Di malam minggu ini aku menghalu guys 😳😳

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx



Suara ketukan jari yang berirama adalah satu-satunya hal yang terdengar di dalam ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan jari yang berirama adalah satu-satunya hal yang terdengar di dalam ruangan itu. Suasana begitu sunyi dan tegang. Semua mata tertuju ke arah kepala meja dimana seorang pria dengan wajah dingin dan datar duduk dengan tatapan menilai. Tatapan mata itu mengarah ke salah satu pria yang sedang berdiri dengan gugup. Pria tersebut baru saja selesai mempresentasikan proyek besar yang digagasnya kepada petinggi perusahaan termasuk CEO dari perusahaan tersebut, Cain Gillinacus.

Ketukan jari itu terhenti dan Cain menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi. Matanya menghunus tajam ke arah pria yang berdiri beberapa meter darinya sebelum mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Kedua tangannya saling bertaut dan ditempelkan di bibirnya untuk menyembunyikan senyum yang terukir di wajahnya.

Matanya sekilas menatap wanita yang menjadi sekretaris salah satu direktur perusahaannya, dan Cain menggigit bibir bawah. Ia dapat melihat belahan dada wanita itu yang mengintip dari kerah blousenya. Cain memberikan tatapan menggoda pada sekretaris tersebut yang juga sedang menatapnya dengan tatapan penuh gairah. Cain berdehem dan menegakkan tubuhnya Ia memberikan beberapa masukan dan setelah itu membubarkan rapat yang begitu membosankan. Cain menyesal telah memilih tubuh pria ini sebagai penyamarannya.

Ketika semua orang telah keluar---termasuk wanita sekretaris itu, Cain mengerang dan menarik dasinya yang terasa mencekik. Sudah cukup lama Ia hidup sebagai manusia, dan yang Ia butuhkan adalah melampiaskan nalurinya sebagai seorang incubus, tapi urusan perusahaan tidak berguna ini yang selalu menahannya. Penasehat sekaligus tangan kanannya selalu berkata ini adalah jalan terbaik agar kehadiran mereka di muka bumi tidak terlacak oleh para malaikat. Ini adalah penyamaran yang sangat bagus, lagipula mereka bisa mendapatkan wanita sesuka hati dengan uang yang mengalir terus menerus tiada henti.

Awalnya begitu menyenangkan, namun sekarang Ia sudah mulai bosan. Ia ingin merasakan kehidupan ekstrem seperti ketika dirinya masih berada di dunianya. Lagipula tubuh pria yang dijadikannya sebuah inang tidak setampan penampilannya yang sesungguhnya. Ia ingin sekali memusnahkan tubuh ini, tapi sekali lagi Russel selalu menahannya.

Lagipula ada tujuan penting yang harus Ia selesaikan. Itu sebabnya Ia memutuskan untuk muncul ketika para penyihir sialan itu memanggil kaumnya. Jika saja Ia tidak peduli dengan tujuannya itu, maka Ia tidak akan sudi untuk muncul dan mendengarkan panggilan para penyihir itu.

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang