Bab 20. His True Form

3.9K 536 37
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat!! Siapa yg udah nunggu chapter hari ini? Mana suaranya?!!

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx



Rosemary memperhatikan jarinya yang tersemat cincin pertunangannya dengan Cain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosemary memperhatikan jarinya yang tersemat cincin pertunangannya dengan Cain. Ia masih tidak percaya telah mengatakan 'ya' atas lamaran pria itu. ia berpikir semua ini hanyalah mimpi, namun ketika ia mencubit tangannya sendiri dan mendesis pelan karena merasakan sakit, Rosemary tahu ini semua adalah kenyataan. Rosemary mengetukkan jarinya di meja makan. Ia menoleh ke kanan dan kiri. Rosemary menunggu dalam diam. Beruntung Ia tidak perlu menunggu lama karena beberapa saat kemudian Cain bersama dengan Russel berjalan memasuki ruang makan.

Rosemary bangkit berdiri dari kursinya dan memberikan senyum pada Cain. Cain membalas senyumna dan berjalan menghamipiri dirinya. Pria itu memeluk tubuh Rosemary dan mencium bibirnya mesra. "Hai baby," sapa Cain bisikan lembut.

"Hai," jawab Rosemary dengan senyum malu.

"Aku merindukanmu," gumam Cain seraya mengecup pipi Rosemary singkat sebelum menatap manik hijau-biru Rosemary dengan tatapan yang intens.

Rosemary mengusap pipi Cain singkat seraya tertawa. "Kita bertemu saat sarapan tadi, dan sekarang makan siang. Kau baru berpisah denganku selama beberapa jam Cain."

Cain menampilkan wajah cemberut. "Tetap saja, bagiku itu adalah waktu yang sangat lama." Rosemary tersenyum dan mengusap rahang Cain singkat, kemudian mereka melepaskan diri dan berjalan ke arah meja. Cain duduk di kursi kepala meja sedangkan Rosemary mengambil kursi bagian kiri Cain sedangkan Russel sudah duduk di kursi bagian kanan Cain. Setelah mereka duduk nyaman, para pelayan masuk dari pintu yang menghubungkan ruang makan dengan dapur. Di tangan mereka terdapat nampan berisi menu makan siang. Dengan cekatan mereka meletakkan makanan di atas meja sebelum berjalan pergi.

Rosemary melirik sedikit ke arah Cain dan melihat pria itu menatap makanan di hadapannya dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan, namun Rosemary paham akan arti tatapan itu. Ia mendongak dan memberikan senyum lebar pada Cain. "Apa ini Rose?"

Rosemary memberikan tatapan penuh semangat pada Cain. "Kita sekarang bertunangan dan sebentar lagi aku akan menjadi istrimu, jadi aku ingin memasakkanmu makanan. Aku tidak tahu menu kesukaanmu, Jadi bagaimana?"

"My Rose ..."

"Cobalah!" ujar Rosemary dengan suara yang begitu antusias.

Cain menarik napas dan berkata, "Rose aku---"

"jadi kau tidak mau memakan masakanku?" Rosemary memotong kalimat Cain dengan cepat. ia langsung menampilkan wajah murung dan menundukkan kepala. Kedua tangannya saling terkepal dan ia sembunyikan dibalik meja. Rosemary menarik napas dan mendongakkan kepala. Ia memberikan senyum kecil pada Cain. "Tidak apa. aku akan menghabiskan semuanya saja sendiri."

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang