Bab 7. Gabriel

5.6K 645 43
                                    

UPDATE!!!

Alohaaaa semua!!!

Yang kalian tunggu akhirnya tiba! Siapa yang udah nunggu chapter hari ini? Mana suaranya?!!

Oke lah langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx


Cain menghempaskan tubuhnya di kursi kulit yang tersedia di dalam ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cain menghempaskan tubuhnya di kursi kulit yang tersedia di dalam ruangannya. Ia baru saja selesai melakukan rapat dengan para manager perusahaan cabang yang ada di kota ini. Ia ingin sekali membenturkan seluruh kepala orang-orang itu yang sama sekali berpikir mereka lebih baik. Cain berdiri dan berjalan ke sudut ruangan, lebih tepatnya ke mini bar yang sengaja disediakan khusus untuk dirinya. Cain meraih satu botol whiskey dan membuka penutupnya. Ia memilih meminum langsung dari botol, jadi Ia tidak perlu repot untuk mengambil gelas dan menuangkan alkohol tersebut ke dalam gelas.

Cain mengerang nikmat ketika sensasi hangat karena meminum alkohol menjalar ke seluruh tubuhnya, yang Ia butuhkan saat ini adalah melakukan sex. Ia merasa lapar dan membutuhkan makanan, tapi Ia ingin mendatangi mimpi budaknya. Mengingat Rosemary, membuat sudut bibir Cain tertarik membentuk senyum. Ia mengingat adegan demi adegan yang Ia lakukan pada tubuh Rosemary. Ia mendatangi mimpi wanita itu agar tubuh wanita itu mengenal sentuhannya dan jiwa Rosemary terikat padanya. Dengan begitu Cain akan lebih mudah mengontrol Rosemary dan membuat wanita itu tunduk padanya.

Cain menenggak habis alkohol yang ada di tangannya, lalu melirik jam tangan mewah yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Pukul sebelas malam, waktu yang cukup lama baginya untuk melakukan rapat, tapi Ia tidak peduli jika orang-orang besar kepala itu pulang sangat larut malam. Mereka dibayar untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan ini adalah salah satunya. Cain meletakkan botol kembali ke atas meja bar dan berjalan ke meja kerjanya. Ia kembali mendudukkan diri di kursi dan merilekskan seluruh tubuh serta ototnya yang tegang.

Sepertinya Ia harus mendatangi wanitanya dulu malam ini sebelum pergi berburu mencari mangsa. Cain memejamkan matanya dan menarik napas. Menjadi pempimpin incubus dan incubus terkuat membuatnya mendapat banyak keberuntungan. Dapat menyentuh wanita kapan saja, bahkan Ia tidak membutuhkan kontak langsung. Lalu jangan lupa semua wanita yang mendatanginya seperti magnet, menjadi seorang incubus merupakan hal yang wajar, itu untuk memancing mangsa agar mendekat, tapi Cain tidak perlu repot-repot mengeluarkan kalimat menggoda, para wanita akan dengan senang hati melayaninya. Masih banyak hal lain yang membuat hidupnya senang, tapi hanya Rosemary yang kebal akan kekuatannya. Membuat Cain yakin wanita itulah yang pantas berada di sisinya.

Seorang incubus maupun succubus membutuhkan budak manusia untuk bereproduksi. Mereka tidak bisa menghasilkan anak dari sesama kaum, karena baik itu sperma ataupun sel telur baru akan bekerja dengan seorang manusia, bisa dikatakam seperti soulmate, namun kaum Incubus dan Succubus lebih memilih menamai mereka dengan sebutan budak karena mereka tidak akan berhenti untuk melayani master mereka hingga kehamilan, tapi berbeda dengan incubus maupun succubus biasa, yang membuat pasangan manusia mereka hanya menjadi seorang budak, Cain sebagai Raja dan pemimpin kaumnya, akan membuat pasangan manusianya menjadi budak sekaligus Ratunya. Ia bisa saja memilih salah satu Succubus untuk dijadikan Ratu, tapi Cain tidak ingin kekuasaannya dibagi oleh Demon lain. Jika Ia menjadikan Rosemary Ratunya, kekuasaannya akan menjadi mutlak karena Rosemary akan tunduk padanya.

The Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang