Part 2

447 86 7
                                    


"Jieun cepat kemari!!!" Suara Mr.Lee (ayah Jieun) Menggelegar memenuhi setiap sudut rumah malam itu.

"Wae?" Tanya Jieun santai sambil menuruni tangga menuju lantai 1 tempat Appa, Eomma, juga Jongsuk Oppa berkumpul sekarang.

"Kapan kau akan serius belajar." Ucap Mrs.Lee(ibu Jieun)

"Aku serius, tapi seperti yang ku bilang sekeras apapun aku berusaha kemampuan ku memang bukan di sana Eomma." Jieun menghela nafas berat.

Jieun tahu saat ini keluarganya berkumpul membahas nilainya yang sangat tidak karuan itu. Bagaimana tidak. Otak Jieun tak mampu menerima semua ini. Berbeda dengan Oppanya. Seseorang yang sangat cerdas. Jieun benci fakta itu.

"Tidak bisakah kau belajar dari oppamu?" Mr.Lee memegang keningnya pening melihat Jieun yang tak ada perkembangan.

"Oppa itu memang pandai di bidangnya. Appa lihat aku? Aku bahkan belajar di tempat itu karena tuntutan dari kalian semua." Jieun tak pernah takut mengungkap isi hatinya. Meski tahu hal itu malah akan memperburuk keadaan.

"Jika terus seperti ini kau tak akan bisa sesukses Oppamu!" Betak Mr.Lee.

"Appa ingin melihat ku sukses? Izinkan aku mengikutin audisi idol itu." Ucap Jieun.

"Anak ini! Pergi dari hadapanku sekarang!" Amarah Mr.Lee memuncak.

"Dengan senang hati." Jieun membalikkan badannya dan dengan cepat berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Jieun bengah melihat ayah yang selalu membentaknya.

"Kau lihat adikmu itu?" Mr.Lee merasa frustasi.

"Biarkan saja Appa. Beri ia sedikit waktu lagi." Ucap Jongsuk.

Jongsuk hanya bisa menatap lekat adiknya itu. Ia sangat paham apa yang di rasakan Jieun saat ini. Ingin sekali rasanya membantu tapi hubungannya dengan Jieun juga tak begitu dekat. Sepertinya Jieun membenci dirinya. Dirumah ini memang tak ada satupun orang yang dekat dengan Jieun. Gadis kecil itu sangat kuat menjalani kehidupannya yang seperti ini. Jongsuk hanya bisa mengawasi adik yang sebenarnya sangat ia sayangi itu dari jarak jauh.

Ji eun menatap kalender di dinding kamarnya. 2 minggu lagi BG entertiment akan mengadakan audisi girlgrup kembali. Jieun sudah 3 kali mengikuti audisi itu. Selalu gagal dan gagal. Bukan karena ia tak mampu. Tapi keluarganya lah yang mengagalkan itu semua.

"Emm 2 minggu lagi ya..." Jieun melingkari tanggal itu dengan tintah merah.

Pandangan Jieun kemudian tertuju pada poster besar menempel di dinding kamarnya. Posisi poster itu tepat searah dengan ranjang tidurnya. Posisi strategis untuk menatap wajah pria idamannya Sebelum tidur bahkan saat bangun tidur.

Jieun sadar ia tak akan pernah bisa menggapai pria itu, Jeon Jungkook. Ia pun tak tahu mengapa bisa jatuh cinta pada pria yang bahkan tak pernah ia temui. Jieun memang sudah menjadi penggemar Jungkook saat BTS belum sebesar saat ini. Itu juga mengapa Jieun merasa seperti ikut tumbuh bersama Jungkook.

"Ayo ikut audisi itu lagi Jieun-ah. Mungkin kali ini akan berhasil."

Jieun meyakinkan dirinya. Tak ada yang lebih baik selain berusaha mengejar mimpinya. Cara satu-satunya untuk menggapai pria idamannya adalah ikut masuk kedalam dunia itu. Industri Kpop. Yang memang sudah menjadi mimpi Jieun sejak lama.

********

Jieun menuruni tangga dengan mengendap-endap agar tak ketahuan oleh omma dan appa.

"Ehem." Suara itu mengenjutkan Jieun.

"Kau mengejutkanku." Jieun mengelus dadanya. Jantungnya hampir copot barusan.

My ideal type? can i reach out[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang