Part 8

342 78 13
                                    

Jam menunjukkan pukul 10 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jam menunjukkan pukul 10 malam. Di bawah hujan salju ini Jieun seorang diri menunggu taxi di pinggir jalan. Udara dingin malam itu tembus menusuk hingga ketulang.

Jieun memang sangat bodoh. Ia baru saja pulang jam segini tapi menolak ajakan orang lain. Jiyeon eonni sempat menawarkan tumpangan. Begitupun Suho. Tapi Jieun menolak karena tak ingin merepotkan orang lain.

Saat ia ingin menghubungi suzy dan Joohyuk. Ponselnya ternyata juga sudah mati. Sepertinya keberuntungan tak memihaknya kali ini. Sangat jarang taxi lewat di jam segini. Jieun sudah hampir membeku sekarang.

Dari jauh seseorang di dalam mobil sedang memperhatikan tubuh mungil Jieun yang melompat-lompat berusaha membuat dirinya tetap hangat.

Jungkook, saat ini menghentikan mobilnya untuk memperhatikan Jieun. Ia baru saja menyelesaikan latihan. Kebetulan sekali ia membawa mobil sendiri hari ini.

Rasa iba terbesit di benak Jungkook. Sebenarnya saat Jieun pergi tadi Jungkook mengambil susu pisang pemberian Jieun dan membaca surat itu. cukup manis. Hingga berhasil membuat amarah jungkook mereda.

Jungkook memajukan mobil mendekati sisi jalan di mana terdapat Jieun berdiri.

Tin..tin...

Jungkook membuka kaca mobil.

"Naiklah." Panggil Jungkook.

Jieun membulatkan matanya. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pria yang sangat ia kagumi ada di hadapannya sekarang.

"Cepat naiklah." Panggil Jungkook lagi.

"Eh tak usah. Aku bisa naik taxi." Ucap Jieun menunduk.

"Tak akan ada taxi yang lewat jam segini. Cepat naiklah jika masih ingin hidup." Ucap Jungkook.

Jieun berpikir sejenak. Benar. Jika ia tak pulang sekarang ia bisa mati kedinginan. Tangannya saja sudah memucat sekarang.

Jieun melangkah kan diri mendekati mobil. Dan disinilah ia sekarang. Satu mobil dengan pria idamannya. Pria yang selama ini hanya dilihatnya lewat layar kini nyata berada tepat di sampingnya. Ini benar-benar seperti mimpi bagi jieun.

"Rumahmu?" Tanya jungkook yang sedari tadi fokus mengemudi.

"Aaa..Apartemen sky-L." Ucap jieun.

"Em...kau satu apartemen dengan Taehyung rupanya." Ucap jungkook.

"Ah itu aku em.. hanya menumpang..di apartemen hmm..., temanku." Jieun menjelaskan dengan terbata-bata. Bernapas saja sulit baginya saat ini. Duduk di samping Jungkook membuat jiwanya melayang.

"Kau kenapa? Sakit?" Tanya Jungkook heran melihat cara bicara Jieun.

Jieun tak menjawab.ia dari tadi menundukkan wajahnya yang memerah semu itu.

My ideal type? can i reach out[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang